33 CARA DAN PANGGILAN BARU GEREJA MEWARTAKAN KASIH PENYELAMATAN OLEH YESUS KRISTUS
Tulisan ini diinspirasi dan dikembangkan dari the Forum for World Evangelization held in 2004, Pattaya, Thailand from September 29 to October 5, 2004. 1,530 participants came from 130 countries to work in one of the 31 Issue Groups.
- Bangun, kembangkan dan aktifkan semangat kerja sama dengan sesame Gereja dan Orang Kristen dalam dialog serius dan refleksi penuh doa.
- Perwakilan dari spektrum budaya yang luas dan hampir semua bagian berkumpul untuk belajar dari satu sama lain dan mencari arahan baru dari Roh Kudus untuk penginjilan dunia.
- Berpegang teguh pada komitmen untuk melakukan tindakan bersama di bawah bimbingan ilahi.
- Sensitif dan pantau terus perubahan dramatis dalam lanskap politik dan ekonomi dalam beberapa tahun terakhir yang menimbulkan tantangan baru dalam evangelisasi bagi gereja.
- Polarisasi antara timur dan barat, konvensional dan kontemporer mengharuskan gereja mencari arahan Tuhan untuk tanggapan yang tepat terhadap tantangan saat ini.
- Permasalahan baru, realitas baru harus terus dipertimbangkan dan dipertimbangkan, terutama pandemic covid-19, termasuk terorisme, globalisasi, peran global media, kemiskinan, penganiayaan terhadap orang Kristen, keluarga yang terfragmentasi, nasionalisme politik dan agama, pola pikir post-modern, penindasan terhadap anak-anak, urbanisasi, penelantaran orang cacat dan lain-lain.
- Kemajuan besar dibuat dalam kelompok-kelompok saat kita berjuang bersama mencari solusi untuk tantangan utama penginjilan dunia.
- Kelompok-kelompok lama dan baru hadir dengan berfokus pada pembuatan rekomendasi khusus, tema-tema strategis yang lebih besar yang muncul ke permukaan.
- Upaya utama gereja harus diarahkan kepada mereka yang tidak memiliki akses kepada Injil. Komitmen untuk membantu mendirikan gereja mandiri di dalam 6.000 kelompok masyarakat yang belum terjangkau tetap menjadi prioritas utama.
- Firman Tuhan memanggil kita untuk mencintai sesama seperti diri kita sendiri. Dalam hal ini gereja telah sangat gagal. Gereja harus memperbarui komitmen untuk menjangkau dalam cinta dan kasih sayang kepada mereka yang terpinggirkan karena cacat atau yang memiliki gaya hidup dan perspektif spiritual yang berbeda.
- Gereja harus berkomitmen untuk menjangkau anak-anak dan remaja yang merupakan mayoritas dari populasi dunia, banyak dari mereka dianiaya, dipaksa menjadi budak, tentara dan pekerja anak.
- Pertumbuhan gereja sekarang semakin cepat di luar dunia barat. Afrika, Asia dan Amerika Latin, menunjukkan sifat dinamis dan pertumbuhan pesat gereja. Para pemimpin Gereja dari Selatan (di luar Amerika Utara dan Eropa) semakin memberikan kepemimpinan teladan dalam evangelisasi dunia.
- Sebagian besar masyarakat masih belajar secara lisan, yang paling memahami ketika informasi datang kepada mereka melalui cerita. Sebagian besar populasi tidak dapat atau tidak mau menyerap informasi melalui komunikasi tertulis. Oleh karena itu, membagikan “Kabar Baik” dan memuridkan orang Kristen baru dilakukan dalam bentuk cerita dan perumpamaan.
- Menghadapi tatanan kehidupan baru akibat pandemic covid-19 gereja “dipaksa” menggunakan media teknologi informasi supaya secara efektif melibatkan budaya dengan cara yang menarik orang-orang yang tidak percaya menuju kebenaran spiritual dan untuk mewartakan Yesus Kristus dengan cara yang relevan secara budaya.
- Mengoperasikan dan mengaktifkan imamat semua orang percaya dan tugas gereja adalah gereja harus melengkapi, mendorong dan memberdayakan wanita, pria dan pemuda remaja untuk memenuhi panggilan mereka sebagai saksi dan rekan kerja dalam tugas penginjilan dan pemuridan di seluruh tempat: di rumah, di tempat tinggal, di tempat kerja, di tempat belajar/sekolah, di tempat bermain, di tempat belanja/pasar, di tempat kelompok seperti grup wa, telegram, fb, ig, dll.
- Transformasi menjadi kebutuhan berkelanjutan, setiap orang terus diubahkan, untuk terus membuka diri terhadap pimpinan Roh Kudus, untuk menerima tantangan firman Tuhan dan untuk bertumbuh dalam Kristus bersama dengan sesama orang Kristen dengan cara yang menghasilkan transformasi sosial dan ekonomi.
- Ruang lingkup Injil dan pembangunan Kerajaan Allah harus dilakukan secara holistic. Holistic ministry berarti memenuhi kebutuhan dan sekaligus memfungsikan secara sempurna dan seimbang seluruh aspek manusia yang terdiri dari tubuh, pikiran, jiwa dan roh. Semua aspek ini harus dapat diukur, sehingga diketahui bagian mana yang masih kurang dan belum sempurna, sehingga upaya diarahkan kepada kesempurnaan setiap bagian.
- Gereja harus menjalankan dan menunjukkan peningkatan layanan holistic yang terintegrasi kepada masyarakat, mewartakan Injil, memuridkan mereka dan menjadikan mereka warga Kerajaan Surga yang memenuhi panggilan hidupnya di bumi ini.
- Gereja harus terus berdoa bagi mereka di seluruh dunia yang dianiaya karena iman mereka dan bagi mereka yang terus hidup dalam ketakutan akan hidup mereka. Setiap doa perlu diketahui keselarasannya dengan kehendak Tuhan, jadilah kehendakNya di bumi dan di setiap orang seperti di Surga.
- Gereja harus memperhatikan dan melayani saudara-saudari yang menderita. Dengan demikian mereka merasakan dan meyakini kehadiran Tuhan dalam hidup mereka, sehingga pada saat mereka sudah pulih mereka pun aktif melakukan hal yang sama: menghaduirkan Tuhan dalam kehidupan setiap orang yang menderita.
- Gereja memperhatikan dan membantu gereja yang dianiaya dan perlu menjadikannya agenda seluruh Tubuh Kristus dengan mencari solusi melalui lembaga-lembaga nasional dan internasional yang bekerja untuk penyelesaian dan perlindungan kasus penganiayaan seperti itu. Berdoa saja tidak cukup, tetapi iman harus ditunjukkan dengan perbuatan nyata.
- Gereja harus mengakui pentingnya mencintai dan berbuat baik kepada musuh gereja sambil memperjuangkan hak kebebasan hati nurani di mana pun tanpa mengenal lelah dan tak pernah berhenti, karena masalah yang sama akan selalu muncul dan berulang. Tidak boleh ada satu pihakpun yang mengklaim kebenaran sendiri dan memaksakan “baik secara terang-terangan maupun terselubung melalui aturan perundangan dan praktek kehidupan berbangsa” keyakinan dan cara hidupnya kepada orang lain yang berbeda.
- Seluruh dunia dan semua gereja telah mengalami serangan oleh wabah covid-19, yang dulu pernah terjadi dengan HIV / AIDS, flu, malaria, dll – menjadikan dunia dalam keadaan darurat manusia terbesar dalam sejarah. Semua gereja di mana pun harus berdoa dan menanggapi wabah ini secara holistik.
- Perang melawan teror dan pembalasannya memaksa Gereja untuk menyatakan bahwa Gereja tidak boleh membiarkan Injil atau iman Kristen menjadi tawanan pada satu entitas geopolitik. Gereja menegaskan bahwa iman Kristen di atas semua entitas politik. Gereja tidak boleh diperalat atau dijadikan alat untuk kepentingan politik duniawi sesaat. Gereja harus memainkan politik surgawi setiap saat, sebagaimana diajarkan oleh Yesus Kristus.
- Semua umat Kristen harus berdoa untuk perdamaian, untuk secara proaktif terlibat dalam rekonsiliasi dan menghindari semua upaya untuk mengubah konflik menjadi perang agama. Misi Kristen dalam konteks ini adalah menjadi pembawa damai, berbahagialah orang yang membawa damai karena mereka disebut anak-anak Allah. Gereja harus berdoa untuk perdamaian dan rekonsiliasi dan memohon bimbingan Tuhan dalam bagaimana membawa perdamaian melalui karya evangelisasi gereja.
- Gereja terus menerus berdoa agar Tuhan bekerja dalam urusan bangsa-bangsa untuk membuka pintu kesempatan bagi Injil.
- Gereja harus memobilisasi setiap orang percaya untuk fokus pada doa yang konsisten dan spesifik dan bersiap setiap saat, baik atau tidak baik waktunya, dalam pelayanan penginjilan komunitas mereka dan dunia.
- Gereja harus terus meningkatkan dan mengembangkan pengalaman kemitraan antara pria dan wanita yang bekerja sama. Gereja di seluruh dunia harus bekerja menuju kemitraan penuh antara pria dan wanita dalam pekerjaan penginjilan dunia dengan memaksimalkan karunia semua untuk memajukan Kerajaan Allah di bumi.
- Gereja harus secara sadar merancang dan menjalankan secara lebih besar pengembangan pemimpin masa depan. Gereja harus berusaha menemukan cara kreatif untuk membebaskan para pemimpin yang muncul untuk melayani secara efektif. Gereja harus melengkapi dan membantu, gereja harus menghindari untuk memanfaatkan dan mengeksploitasi para pelayan Tuhan dan anggota jemaatnya.
- Gereja memobilisasi gereja untuk membagikan pesan yang jelas dan relevan dengan menggunakan berbagai metode untuk menjangkau kelompok yang paling terabaikan atau menentang sehingga setiap orang akan memiliki kesempatan untuk mendengar pesan Injil dan mampu menanggapi kabar baik ini dengan iman.
- Gereja harus terus mengembangkan kemitraan baru, menjalin pertemanan baru dan menyemangati satu sama lain dalam berbagai pelayanan.
- Terlepas dari penolakan terhadap Injil di banyak tempat dan kekayaan tradisi agama dan budaya yang diwarisi masing-masing komunitas, Gereja telah menerima panggilan yang diperbarui untuk taat pada mandat Kristus. Gereja harus berkomitmen untuk membuat kasih penyelamatan-Nya diketahui sehingga seluruh dunia dapat memiliki kesempatan untuk menerima anugerah keselamatan dari Tuhan melalui Kristus.
- Seluruh gereja harus termotivasi untuk memperkuat tekadnya untuk taat pada panggilan Tuhan.
Semoga membantu Anda dan gereja Anda saat Anda mencari cara baru dan panggilan yang diperbarui untuk mewartakan kasih penyelamatan Yesus Kristus dan menjadikan semua bangsa murid Yesus Kristus.