PROYEK

SPIRITUAL SOCIAL ENTREPRENEUR CENTER

Sebuah dunia yang penuh dengan peluang tak terbatas dan potensi yang tak terbatas.

PERUBAHAN MASYARAKAT PASCA COVID-19

Sejak bulan Maret 2020, permasalahan terbesar di seluruh dunia adalah gangguan rantai pasokan. Entah itu karena tempat tidur bayi yang dipesan di awal, tidak melihat produk yang familiar di rak toko kelontong, atau sulitnya mendapatkan hadiah selama musim liburan, hampir semua orang telah tersentuh oleh masalah rantai pasokan sebagai produk sampingan dari pandemi ini.

Distribusi di masa depan kemungkinan akan mencakup lebih banyak layanan analisis data untuk memberikan cara baru dalam memberikan nilai tambah kepada pelanggan dan pemasok distributor. Teknologi ini tidak hanya akan menambah nilai dengan menentukan kinerja produk, peralatan, atau kendaraan, namun juga akan menghubungkan anggota rantai pasokan dengan cara yang unik untuk menghilangkan inefisiensi dalam saluran distribusi.

Selain itu, anggota rantai pasokan akan lebih siap untuk memprediksi sumber ketidakpastian, sehingga menghasilkan keuntungan seperti pementasan inventaris yang adaptif, proses yang fleksibel, dan alokasi tenaga kerja yang lebih baik.

Penting untuk mempertimbangkan bahwa resesi yang disebabkan oleh penutupan atau pembatasan interaksi di seluruh dunia – baik yang bersifat wajib maupun yang dilakukan sendiri – menyebabkan pengangguran hingga ke tingkat pengangguran yang belum pernah kita lihat selama hampir 100 tahun belakangan.

Salah satu masalah tidak langsung terbesar yang disebabkan oleh COVID adalah inflasi.

Selama puncak pandemi ini, kita belajar supaya tangguh, kita saling membutuhkan, dan betapa pentingnya seni bagi kehidupan kita sehari-hari.

Kemungkinan besar rantai pasokan pasca-COVID akan lebih terlihat seperti industri teknologi tinggi dengan alat dan aplikasi canggih yang akan menarik banyak talenta baru untuk mengelola otomatisasi baru ini. Ini sudah terjadi dengan perkembangan AI dan Learning Machine.

Pandemi ini membuat banyak organisasi memikirkan kembali pendekatan tradisional terhadap kepemimpinan.

Mengelola dan memimpin tim pekerja jarak jauh yang tersebar di berbagai lokasi telah menciptakan kebutuhan akan keahlian baru bagi para pemimpin, keterampilan yang harus membantu karyawan menghadapi perubahan yang terus-menerus, naik turunnya emosi dalam konflik kehidupan kerja, dan membangun hubungan dengan rekan kerja yang tidak berada di lokasi fisik yang sama.

Yang paling penting, mereka yang berhasil menjadi pemimpin yang efektif selama pandemi ini adalah mereka yang memimpin dengan kemanusiaan, mengutamakan masyarakat, serta suportif dan rentan.

Kembalinya aktivitas kantor ke tingkat sebelum pandemi mungkin tidak akan pernah terjadi, terutama mengingat kemudahan terhubung ke kantor melalui teknologi yang lebih baik dan kemungkinan terjadinya krisis global di masa depan.

Perubahan terbesar dalam cara orang berkomunikasi sejak Maret 2020 adalah, “singkatnya, Zoom”.

Pandemi ini telah memaksa kita semua untuk melihat lebih dekat pada diri kita sendiri dan memikirkan apa yang sebenarnya kita inginkan dalam hidup kita, termasuk pekerjaan kita. Bagi banyak orang, kesibukan sehari-hari dari jam 9 sampai jam 5 sepertinya tidak sepenting dulu. Bukti terbaru menunjukkan bahwa banyak dari orang-orang yang berhenti selama pandemi mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang lebih baik di kemudian hari.

Kehadiran pandemi Covid-19 tentunya memberikan sebuah tantangan baru bagi Indonesia dengan spektrum dan magnitude belum pernah terjadi sebelumnya. Indonesia turut berada dalam pusara badai kesehatan dan perekonomian sebagaimana dialami lebih dari 200 negara lainnya. Situasi luar biasa ini menuntut Pemerintah di berbagai negara mencurahkan tenaga dan pikiran demi menghasilkan keseimbangan kebijakan di sisi kesehatan, sosial, dan ekonomi. Seperti di negara-negara lain, pandemi memaksa Pemerintah Indonesia untuk mengambil langkah luar biasa yang membatasi aktivitas sosial serta menimbulkan biaya ekonomi dalam skala yang tidak pernah ada sebelumnya. Alhasil, Indonesia pun tidak dapat menghindari pertumbuhan ekonomi negatif, sesuatu yang telah mampu dijaga agar tidak terjadi sejak Krisis Keuangan Asia pada tahun 1998.

Berbagai pelemahan perekonomian berdampak ke rumah tangga, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), korporasi, dan sektor keuangan. Ancaman pada rumah tangga berupa gangguan kesehatan karena terinfeksi Covid-19 bahkan ancaman jiwa, yakni puluhan bahkan ratusan ribu jiwa berpotensi tertular. Selain itu, terdapat ancaman kehilangan pendapatan, tidak dapat bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup minimalnya—terutama rumah tangga miskin dan rentan serta sektor informal dan terjadinya penurunan daya beli masyarakat dan konsumsi. Disrupsi ekonomi yang melanda, mengancam terjadinya penambahan jutaan pengangguran dan kemiskinan di Indonesia.

Bagi sektor usaha, salah satu dampak bagi UMKM adalah tidak dapat melakukan kegiatan usahanya sehingga mengganggu kemampuan dalam memenuhi kewajiban kredit. Kondisi ini dapat berpengaruh pada kesehatan perbankan, dimana Non-Performing Loan (NPL) untuk UMKM dapat meningkat secara signifikan. Bagi perusahaan atau korporasi, terhentinya aktivitas perekonomian mengakibatkan terganggunya aktivitas ekonomi dari hulu hingga hilir, dari sektor produksi hingga konsumsi. Sektor yang paling rentan dan terimbas ialah manufaktur, perdagangan (besar maupun ritel), serta transportasi, akomodasi, restoran dan perhotelan. Berbagai dampak lanjutan dari situasi ini juga sangat tidak mudah seperti gangguan terhadap arus kas, penurunan kinerja bisnis, pemutusan hubungan kerja dan bahkan ancaman kebangkrutan bagi perusahaan. Bagi sektor keuangan, terganggunya aktivitas bisnis di sektor riil berpotensi berpengaruh terhadap kinerja perbankan dan perusahaan pembiayaan yang dapat berujung pada persoalan likuiditas dan insolvensi.

Perubahan yang terjadi di Masyarakat pasca covid-19 meliputi perubahan norma-norma sosial, pola-pola sosial, interaksi sosial, pola perilaku, organisasi sosial, Lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan Masyarakat, serta susunan kekuasaan dan wewenang.

Menghadapi fakta yang dihadapi dan antisipasi ke hari-hari yang akan datang, WEABCID meluncurkan proyek-proyek holistik dalam Pusat Spiritual Sosial dan Entrepreneur – SSE Center.

Dalam setiap SSE ada tiga kegiatan utama:

SPIRITUAL: gua doa, retreat, healing, konseling, worship, dll.

SOSIAL: pelatihan, sekolah, panti asuhan, panti jompo, dll.

ENTREPRENEUR: guest house, villas, outdoor wedding, meeting, corporate gathering, tourist destination, weekend market, event, promotion and exhibition, urban farming, dll.

SSE CENTER SUMUT

Melestarikan nilai-nilai budaya Karo seperti rumah adat Karo, pakaian adat Karo, musik dan seni Karo, Kerja Tahun, Sejarah Karo, Produk dan makanan minuman khas Karo, kepustakaan Karo, dll.

Kami mengundang Sdr/i untuk ambil bagian sebagai relawan atau investor dalam berbagai aktivitas dan kegiatan yang tersedia, antara lain:

Kami membuka kerja sama dengan berbagai Wilayah di Indonesia sebagai upaya melestarikan dan mengembangkan kekayaan budaya bangsa dan kearifan lokal.

KAMI MEMBUTUHKAN ANDA SEBAGAI:

RELAWAN Disain landscape dan site plan

RELAWAN Arsitektur bangunan

Bantuan material bangunan

Relawan tenaga kerja tukang

Relawan instruktur atau pelatih terkait SSE Center

PEMBELI Penampung hasil dan produk SSE Center seperti sayur mayur, ternak, dll

Untuk ikut serta memiliki proyek sebagai INVESTOR.

MARI KITA BICARAKAN LEBIH MENDALAM MINAT ANDA: