SUKSES BISNIS
Sebelumnya Prinsip ke-5: Rajin Bekerja
Prinsip Ke-6 Dari 8 Prinsip Bisnis Berbasis Iman Biblikal
Mazmur 1:1-3 1 Oh, bersukacitalah orang-orang yang tidak mengikuti nasihat orang fasik, atau berdiri bersama para pendosa, atau bergabung dengan para pencemooh.
2 Tetapi mereka menyukai hukum TUHAN, memeditasikannya siang dan malam.
3 Mereka seperti pohon yang ditanam di tepi sungai, yang berbuah setiap musim. Daun mereka tidak pernah layu, dan mereka berhasil dalam semua yang mereka lakukan.
Amsal 3 Serahkan tindakanmu kepada TUHAN, dan rencanamu akan berhasil.
1 Raja 2: 3 Perhatikanlah tuntutan TUHAN, Allahmu, dan ikutilah segala jalan-Nya. Patuhi ketetapan, perintah, peraturan, dan hukum yang tertulis dalam Kitab Suci agar Anda berhasil dalam semua yang Anda lakukan dan kemanapun Anda pergi.
Lukas 16: 10-12 10 “Jika kamu setia dalam hal-hal kecil, kamu akan setia dalam hal-hal besar. Tetapi jika Anda tidak jujur dalam hal-hal kecil, Anda tidak akan jujur dengan tanggung jawab yang lebih besar. 11 Dan jika Anda tidak dapat dipercaya tentang kekayaan duniawi, siapa yang akan mempercayai Anda dengan kekayaan surga yang sebenarnya? 12 Dan jika Anda tidak setia dengan barang orang lain, mengapa Anda harus dipercaya dengan barang Anda sendiri?
Ulangan 8: 18 Ingatlah TUHAN, Allahmu. Dialah yang memberi Anda kekuatan untuk berhasil, untuk memenuhi perjanjian yang Dia tegaskan kepada leluhur Anda dengan sumpah.
Alkitab berbicara banyak tentang kesuksesan dalam bisnis, seperti nats yang dikutip di atas. Yang lain, misalnya, dalam Mazmur 90:17, kita membaca “Dan semoga Tuhan Allah kita menunjukkan persetujuanNya kepada kita dan membuat usaha-usaha kita berhasil. Ya, membuat usaha-usaha kita berhasil”
Dalam Ulangan 28:12, Alkitab berkata, “TUHAN akan mengirimkan hujan pada waktunya dari perbendaharaan kekayaanNya di surga dan memberkati semua pekerjaan yang kamu lakukan. Kamu akan memberikan pinjaman kepada banyak bangsa, tetapi kamu sendiri tidak perlu meminjam dari mereka” dan juga dalam Amsal 14:23, kita diberitahu “Bekerja membawa keuntungan, tetapi omongan belaka hanya membuat miskin.”
Tulisan suci ini dengan jelas menunjukkan bahwa Tuhan memberkati pekerjaan kita dan jerih payah tangan kita. Ya bekerja dan jerih payah adalah inti bisnis. Business berasal dari kata Inggris (Inggris Lama) “bisignes”. Ini mengkombinasikan istilah “busy” yang berarti “ditugaskan atau diikatkan dalam pekerjaan,” dan akhiran kata “-ness”, sehingga muncul kata business dari “busy+ness” sekaligus mengubah kata sifat menjadi kata benda terkait kualitas atau keadaan. Di Indonesiakan artinya diserap ke dalam Bahasa Indonesia menjadi “bisnis”. Jadi, ketika kita berbicara “bisnis” yang kita maksudkan adalah “bekerja yang menghasilkan keuntungan”. Business is work for profit.
Definisikan Apa Arti Sukses Bagi Anda
Sebelum Anda dapat mencapai kesuksesan dalam bisnis Anda, Anda harus mulai dengan mendefinisikan arti kesuksesan bagi diri Anda. Apa arti kesuksesan bagi Anda? Bagaimana Anda tahu kapan Anda mencapainya? Kalau Anda sudah tahu apa dan kapan “sukses bisnis” mau diwujudkan, maka Anda sudah dapat merencanakan dalam periode waktu itu langkah-langkah dan tindakan apa-apa saja yang perlu Anda ambil. Alasan lain mengapa Anda harus mendefinisikan apa arti kesuksesan bagi Anda adalah, untuk membantu Anda menetapkan tujuan bisnis, dan menunjukkan kepada Anda di mana harus memfokuskan energi Anda, sehingga Anda dapat mencapainya. Ini untuk menghindari pemborosan sumber daya: tenaga, pikiran, waktu, dana.
Perhatikan bahwa definisi kesuksesan Anda tidak harus dibuat-buat. Jangan asal. Itu dapat berubah tergantung pada perkembangan Anda dalam bisnis. Jadi jangan ragu untuk mengubah definisi kesuksesan Anda kapan saja. Mari saya beri ilustrasi. Sekarang, katakanlah Anda adalah seorang pemilik bisnis Kristen baru. Kesuksesan Anda tetapkan ketika menghasilkan Rp 15juta sampai Rp20juta sebulan dalam enam bulan pertama. Cara lain menentukan sukses misalnya, karena Anda menjalankan bisnis berbasis layanan, maka sukses Anda sebagai alternatif adalah mendapatkan dua puluh klien pertama Anda dalam enam bulan pertama. Bagaimana kalau “pekerjaan + keuntungan” yang anda jalankan ada dalam gereja? Maka sukses Anda dapat berupa jumlah jiwa yang menjadi anggota atau pengikut Yesus bersama Anda dalam enam bulan pertam. Anda dapat kembangkan, misalnya jumlah jiwa + jumlah persembahan. Banyak cara dan bentuk yang Anda dapat gunakan untuk mengukur sukses Anda.
Bagaimana Anda mendefinisikan kesuksesan harus bersifat pribadi bagi Anda. Tidak ada satu ukuran yang cocok untuk semua dalam bisnis. Tetapkan metrik Anda sendiri, dan gunakan untuk menentukan apakah Anda berhasil atau tidak. Tentu sebagai pelaku bisnis sebagai ministry, tentu ukuran Anda dijabarkan dari keyakinan Anda dari panggilan Tuhan kepada Anda sebagai pebisnis Kristen. Penjelasan berikut akan membantu Anda menentukan “definisi sukses bisnis” Anda serta langkah-langkah untuk mewujudkannya.
Selesaikan Masalah Khusus dan Jadilah Ahli
Supaya Anda mudah menentukan bagaimana sukses dalam bisnis sebagai seorang Kristen, pastikan bisnis Anda memecahkan masalah tertentu sesuai dengan misi khusus yang Anda yakini sebagai panggilan khusus untuk hidup Anda. Jika Anda mencoba memecahkan banyak masalah, Anda akan mengalami kesulitan. Anda akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencapai kesuksesan. Namun, saat Anda mengasah satu hal dan menjadi ahlinya, kesuksesan menjadi lebih mudah diraih. Ketika sudah berhasil dalam misi utama, Anda tentu saja layak untuk berkembang dan bertumbuh untuk setiap bidang. Ini menuju konglomerasi, merambah berbagai bidang yang pada awalnya saling berkaitan tetapi kemudian tidak berkaitan sama sekali.
Dikenal karena sesuatu. Satu hal, spesifik, khusus ketika memulai. Jadilah orang yang tepat atau bisnis untuk masalah tertentu. Misalnya, jangan menjadi ahli strategi pemasaran. Menjadi ahli strategi pemasaran untuk pengusaha wanita baru, sehingga para pebisnis wanita akan mencari Anda. Jangan menjadi pelatih bisnis, jadilah pelatih bisnis untuk agen penjual atau pemilik bisnis online. Ini dikenal sebagai ceruk pasar.
Salah satu kesalahan yang dilakukan oleh banyak pengusaha Kristen adalah mereka berada di mana-mana. Mereka menyebarkan pesan yang luas adalah cara yang harus dilakukan, tetapi yang terjadi adalah, mereka akhirnya melemahkan pesan pemasaran mereka, sehingga menjadi sulit untuk mengetahui apa yang mereka lakukan, atau siapa yang mereka layani. Pasar tidak mengenal mereka secara khusus, sehingga pembeli bingung, sebenarnya orang ini bisnis apa sih? Istilahnya palugada, apa lu mau gua ada. Ini cara berbisnis bagi orang yang tidak jelas panggilan hidupnya. Sering terjadi orang berbisnis karena terpaksa, tidak punya pilihan lain. Misalnya baru kena pemutusan hubungan kerja, melamar kerja lain tidak diterima, akhirnya bekerja sembarangan. Apa yang ada di hadapi jalankan saja. Berbisnis karena terpaksa, tidak direncanakan. Hidupnya akan berputar-putar dalam pusaran kesusahan karena harus berpindah-pindah dari satu jenis bisnis ke jenis bisnis lainnya. Selalu mulai dari awal, dan ketika menghadapi tantangan dan hambatan dalam apa yang dia kerjakan, begitu melihat peluang yang lain dia langsung ambil dan mengabaikan pekerjaan dan bisnis yang sudah dia geluti sebelumnya. Ada tentunya pelajaran dari pengalaman sebelumnya, tetapi harga yang dia bayar sangat mahal. Waktu dan biaya terbuang percuma karena tidak akan memberikan kontribusi langsung ke dalam pemasukan dalam rekening banknya waktu sekarang atau masa yang akan datang.
Sejalan dengan itu, pastikan Anda membuat atau menawarkan sesuatu yang berguna dan bermanfaat bagi pelanggan Anda. Dengan kata lain, tawarkan apa yang diinginkan orang, dan selesaikan masalah mereka. Tentu yang Anda tawarkan terkait dengan pekerjaan Anda sebelumnya yang sudah Anda bertahun-tahun menggelutinya. Anda sudah berpengalaman, sehingga memberi jaminan untuk menghasilkan produk yang lebih baik.
Memiliki Strategi Pemasaran yang Efektif
Sangat menyenangkan jika Anda menyukai pemasaran dan penjualan, tetapi Anda tidak harus menyukainya untuk melakukannya atau menjadi ahli dalam hal itu. Jadi fakta bahwa Anda tidak menyukai pemasaran bukanlah alasan untuk mengabaikannya. Akan sulit untuk menjadi pemilik bisnis yang sukses jika tidak ada yang tahu bahwa Anda ada. Tidak peduli seberapa bagus produk atau layanan Anda, jika orang tidak mengetahuinya, maka Anda tidak akan menjualnya atau mendapatkan uang dari usaha Anda. Membuat orang lain yang banyak tahu bahwa Anda menyediakan produk untuk mereka, itulah tujuan pemasaran.
Ada banyak cara untuk memasarkan bisnis Anda, tetapi beberapa strategi pemasaran lebih efektif daripada yang lain. Apa yang berhasil untuk satu bisnis mungkin tidak berhasil untuk Anda, jadi terserah Anda untuk melakukan riset (dengan beberapa trial and error), sehingga Anda dapat menghasilkan strategi pemasaran yang efektif untuk bisnis Anda. Beberapa strategi pemasaran yang paling umum meliputi:
Pemasaran konten.
Pemasaran email.
Optimisasi Mesin Pencari.
Pemasaran media sosial.
Iklan berbayar.
Pemasaran Video.
Program rujukan atau afiliasi.
Biasanya, strategi pemasaran yang paling efektif menggabungkan dua atau lebih strategi tersebut. Jika Anda tidak memiliki strategi pemasaran untuk bisnis Anda, mulailah mengerjakannya hari ini, jika Anda benar-benar ingin menjadi pemilik bisnis Kristen yang sukses.
Anda Membutuhkan Keterampilan Manajemen Uang yang Baik
Tidak peduli seberapa bagus Anda dalam bisnis, jika Anda tidak memiliki keterampilan keuangan yang baik, Anda akan gagal. Ada alasan mengapa begitu banyak orang menghasilkan banyak uang tetapi masih bangkrut. Hal yang sama dengan banyak bisnis yang tampaknya berjalan dengan baik, tetapi akhirnya gagal. Sering kali hal itu terjadi karena salah urus keuangan. Ketika Anda memiliki keterampilan manajemen uang yang baik, Anda tahu bagaimana memproduksi barang Anda dengan cara yang hemat biaya, dan bagaimana mengelola bisnis Anda dengan cara yang hemat biaya. Dengan keterampilan keuangan yang baik, Anda akan tahu cara menentukan harga produk Anda untuk keuntungan maksimal, apa yang harus diinvestasikan, dan bagaimana menjaga agar pengeluaran Anda tetap rendah, sehingga bisnis Anda bisa menguntungkan dan menang dalam persaingan.
Memiliki keterampilan pengelolaan uang yang baik berarti Anda tahu cara menetapkan tujuan pendapatan dan profitabilitas untuk bisnis Anda, sehingga Anda dapat menjaga bisnis Anda tetap sehat secara finansial. Memahami keuangan bisnis Anda, dan angka Anda akan membantu Anda menjadi sukses, jadi jangan abaikan keterampilan yang sangat penting ini. Semua keterampilan ini dapat dipelajari, jadi tidak perlu merasa putus asa jika tidak memilikinya.
Jadilah Terpercaya dan Jaga Pelanggan Anda
Kepercayaan adalah kualitas penting dari seorang pebisnis yang baik, dan terlebih lagi jika Anda seorang Kristen. Salah satu tugas terpenting Anda sebagai pengusaha Kristen adalah membangun kepercayaan. Kepercayaan antara Anda dan pelanggan Anda, dan antara Anda dan karyawan atau mitra Anda (jika Anda memilikinya). Ada banyak orang sukses yang menggunakan cara yang meragukan untuk mendapatkan kekayaannya, tetapi orang-orang ini bukanlah panutan Anda. Ada pepatah yang mengatakan bahwa “tidak ada perbuatan tidak baik yang tidak dihukum”, dan terkadang memang demikian, tetapi kita tidak dapat membiarkan hal itu menghalangi pembangunan kepercayaan.
Jadi, jangan khawatir jika sepertinya orang memanfaatkan Anda. Meskipun Anda tidak dapat mengontrol apa yang dilakukan orang lain, Anda pasti dapat mengontrol tindakan Anda. Artinya, kalau mau sukses harus taat hukum, hukum yang mengatur jalannya bisnis Anda. Ya Hukum Tuhan dan hukum negara. Dengan taat hukum Anda menjaga pelanggan Anda. Jaga pelanggan Anda. Pelanggan berulang sangat penting untuk pertumbuhan dan kesuksesan bisnis. Lebih mudah membuat pelanggan dari yang sudah membeli dari Anda daripada meyakinkan pelanggan baru.
Biarkan pelanggan Anda tahu bahwa mereka dapat mengandalkan Anda. Jika Anda mengklaim produk Anda dapat memecahkan masalah tertentu, pastikan klaim Anda benar. Pesan pemasaran Anda harus jujur, dan jangan membuat janji yang Anda tahu tidak dapat Anda tepati. Loyalitas pelanggan benar-benar dapat membuat perbedaan bagi bisnis Anda. Menjadi dapat dipercaya berarti, Anda membayar tagihan Anda pada saat jatuh tempo, dan Anda menjalankan bisnis Anda dengan cara yang memuliakan Tuhan. Ini tidak selalu mudah, tetapi itulah yang harus kita perjuangkan!
Tawarkan Nilai untuk Pelanggan Anda
Tidakkah Anda senang ketika bisnis atau pemilik bisnis memperlakukan Anda dengan hormat, dan membuat pengalaman pelanggan Anda begitu menyenangkan sehingga Anda tidak sabar untuk kembali? Sebaliknya, jika Anda pernah memiliki pengalaman pelanggan yang buruk, Anda tahu seberapa buruk atau marahnya perasaan Anda.
Sebagai pemilik bisnis Kristen, tugas Anda adalah memberikan nilai kepada pelanggan Anda. Anda ingin membuat setiap interaksi dengan Anda atau bisnis Anda menjadi kenangan, sehingga pelanggan Anda dapat terus kembali lagi. Hal baiknya adalah, ada banyak cara untuk memberikan nilai kepada pelanggan Anda, jadi tidak ada alasan mengapa Anda tidak melakukannya. Berikut beberapa contohnya:
Pahami kebutuhan pelanggan Anda sehingga Anda dapat menyesuaikan produk atau layanan Anda untuk memenuhi kebutuhan mereka. Ini adalah strategi yang bagus untuk mempertahankan pelanggan yang sudah ada dan mendapatkan yang baru.
Fokus pada kepuasan pelanggan. Salah satu hal yang sering muncul adalah orang membeli produk mahal yang gagal memenuhi harapan mereka. Tentu saja, semua orang tidak akan senang. Tetapi jika Anda mengiklankan produk Anda sebagai sesuatu, pastikan Anda memenuhi janji itu. Pelanggan yang puas adalah pelanggan yang bahagia, dan mungkin pelanggan seumur hidup!
Jadikan pengalaman pelanggan menyenangkan, dan sebebas mungkin dari stres. Jangan membuat pelanggan Anda melewati rintangan untuk membeli dari Anda. Jangan membuat menghubungi Anda menjadi masalah besar (terutama ketika mereka memiliki keluhan). Jika Anda membuat setiap pengalaman dengan pelanggan menjadi kenangan yang tak terlupakan bagi mereka, mereka akan terus datang kembali. Ada banyak cara untuk menambah nilai bagi pelanggan Anda, jadi silahkan kreatif dalam cara berpikir dan bertindak Anda.
Bersiaplah Melakukan Pengorbanan
Kita tidak dapat berbicara tentang bagaimana menjadi sukses dalam bisnis sebagai seorang Kristen, tanpa berbicara tentang pentingnya berkorban. Seperti kebanyakan orang, kecenderungan alami adalah berharap atau mengharapkan hasil yang besar dengan sedikit usaha dan dengan cepat. Alangkah baiknya jika segala sesuatunya semudah itu. Tetapi tidak ada hal baik yang datang dengan mudah. Yang sering terjadi adalah mencari untung kecil sangat sulit, tetapi untuk mengalami rugi besar sangat mudah.
Salah satu alasan orang gagal adalah karena mereka berhenti terlalu cepat. Sekarang jangan salah paham, ada kalanya berputar atau menyerah pada suatu ide adalah hal terbaik atau paling cerdas untuk dilakukan. Tapi, bukan itu yang saya bicarakan di sini. Yang saya bicarakan, adalah kecenderungan untuk tidak mendedikasikan diri pada suatu usaha, lalu berhenti karena tidak berhasil. Istilahnya pengorbanan itu terjadi saat Anda berjuang, dari menuju hal besar yang Anda harapkan kembali ke hal-hal kecil menapaki langkah demi langkah.
Jika Anda ingin berhasil dalam bisnis sebagai seorang Kristen, Anda harus rela berkorban. Anda harus mengorbankan waktu, uang, dan sumber daya lainnya karena tidak ada cara lain untuk mengatasinya. Tentu saja, Anda harus berhati-hati untuk menghindari kejenuhan. Tetapi bersiaplah untuk menghabiskan waktu berjam-jam untuk bisnis Anda, jika ingin sukses. Anda mungkin harus mengorbankan tidur, waktu bersama keluarga dan teman. Anda mungkin harus melepaskan beberapa hobi Anda (setidaknya untuk sementara waktu) untuk membangun bisnis yang sukses.
Membangun bisnis yang sukses membutuhkan waktu, pengorbanan, dan kerja keras. Ini adalah maraton, perjalanan jarak jauh bukan lari cepat jarak pendek. Jadi persiapkan diri Anda secara fisik, mental, emosional, dan spiritual untuk perjalanan selanjutnya.
Tahu Kompetisi Anda
Saya yakin Anda tidak bisa melawan apa yang tidak Anda ketahui. Bukan berarti Anda harus melawan pesaing Anda, tetapi Anda perlu tahu siapa mereka. Pelajari pesaing Anda dengan sangat baik untuk melihat apa yang mereka lakukan dengan baik atau apa yang mereka lakukan dengan buruk. Bagaimana Anda dapat meningkatkan apa yang mereka lakukan. Dapatkan inspirasi dan ide dari mereka tanpa menirunya.
Praktik bisnis yang baik adalah mengawasi persaingan. Persaingan yang sehat itu bagus dan saya mendorongnya. Apa yang tidak saya anjurkan adalah persaingan beracun di mana Anda mencoba untuk menghancurkan persaingan karena niat menghancurkan pesaing telah membuat Anda benar-benar jahat. Anda dapat terinspirasi oleh pesaing Anda, dan Anda selalu dapat mencari cara untuk meningkatkan apa yang mereka lakukan ketika itu masuk akal untuk bisnis Anda.
Punya Iman
Sama seperti dalam kehidupan Kristen Anda, Anda membutuhkan iman untuk maju dalam bisnis Anda. Iman kepada Tuhan yang baik. Keyakinan bahwa jika Anda rajin, Anda akan mandapatkan hasil karena berkatNya. Dari saat Anda memutuskan untuk menjadi pengusaha, Anda mengambil langkah keyakinan, dan Anda membutuhkan keyakinan itu untuk terus berjalan, terutama di saat-saat sulit. Anda harus percaya bahwa semuanya akan berjalan baik untuk kebaikan Anda. Anda harus yakin pada diri sendiri dan kemampuan Anda untuk menjalankan bisnis dengan sukses. Anda harus percaya bahwa Anda memiliki apa yang diperlukan untuk berhasil.
Begitu banyak pengusaha yang tertahan oleh rasa percaya diri dan ketakutan yang rendah. Mereka membuat keputusan berdasarkan rasa takut, dan bukan data atau penelitian. Tapi, itu cara yang salah untuk melakukan sesuatu. Jangan biarkan keyakinan yang membatasi atau ketakutan akan kegagalan menahan Anda atau menghentikan Anda mencapai potensi penuh Anda. Percayalah, tegakkan kepala dan terus kerjakan bisnis Anda. Percaya bahwa imbalannya akan segera datang.
Kerjakan Pekerjaan Rumah Anda.
Saya mempelajari prinsip uji tuntas melalui studi Kitab-Kitab baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Selama bertahun-tahun, saya mempelajari perdebatan di antara para calon cendekiawan Kristen di Seminari tentang berbagai topik. Tidak ada yang diterima begitu saja. Semua argumen dipertimbangkan dan diperdebatkan. Saya belajar untuk bertanya mengapa dan memastikan bahwa saya memahami masalahnya. Belajar sendirian ternyata tidak cukup. Kami dipasangkan dengan mahasiswa lain dan menghabiskan sebagian besar waktu kami untuk mendiskusikan dan memperdebatkan masalah dengan teman sekelas yang dipasangkan dengan kami. Kami belajar untuk mencabik-cabik argumen satu sama lain. Kami membaca setiap komentar tentang topik yang dapat kami temukan.
Anda harus mendekati bisnis dengan cara yang sama. Anda melakukan pekerjaan rumah Anda. Saya juga melakukannya. Saya meneliti kompetisi. Saya menguji pasar. Saya membantah pihak lain. Tidak ada jalan pintas untuk mengerjakan pekerjaan rumah Anda dalam bisnis dan memahami lanskap persaingan. Kesalahan besar seringkali dapat dihindari dan peluang ditemukan dengan berbicara kepada para ahli dan analis, mengobrak-abrik rencana bisnis, melakukan studi pasar dan kelompok fokus, menganalisis pengeluaran, dan mengerjakan pekerjaan rumah Anda. Pekerjaan rumah Anda adalah melakukan uji tuntas bisnis Anda, semua bisnis Anda. Jangan seperti orang Indonesia (juga banyak bangsa lain) yang dalam lingkungan gereja, sering ya, ya saja pada awalnya tapi pada akhirnya bertikai dan berpisah tanpa bicara lagi seumur hidup sampai mati. Ngakunya hamba Tuhan, mengampuni, tetapi merasa benar sendiri. Ujung-ujungnya tidak maju-maju, atau maju tapi hasil jerih payahnya dinikmati orang lain. Sangat memprihatinkan, menggampangkan segala sesuatu, celaka akhirnya. Ingat, bekerja, berjerih lelah adalah kunci sukses. Jalan pintas adalah celaka. (Mat 7:13)
Perlakukan Karyawan Anda dengan Adil.
Salah satu bagian tersulit dalam menjalankan bisnis adalah berurusan dengan masalah karyawan. Karyawan dapat (dan sering) menuntut: kenaikan gaji, cuti, pengeluaran, konflik, lambat, salah mengerjakan dan lainnya. Ketika dihadapkan pada masalah ini, saya hanya berpikir tentang prinsip membayar karyawan tepat waktu: “Upah seorang pekerja harian tidak boleh tetap kamu tahan semalaman sampai pagi” (Imamat 19:13). Bible juga memerintahkan kita untuk tidak mengambil keuntungan dari karyawan Anda: “Jangan mengambil keuntungan dari pekerja yang membutuhkan dan melarat, baik sesama anak bangsa atau orang asing” (Ulangan, 24:14). Hal ini mengajarkan saya untuk selalu memperlakukan karyawan secara setara dan adil. Saya menerapkan tingkat keadilan mutlak di antara semua karyawan dalam hal pembayaran dan semua masalah lainnya. Ras, usia, jenis kelamin, agama, warna kulit diperlakukan sama. Selalu sulit untuk mengatakan tidak, tetapi ketika Anda mengembangkan reputasi keadilan kepada karyawan Anda, mereka lebih menghormati Anda dan tahu bahwa mereka diperlakukan dengan benar.
Memiliki Tingkat Layanan Pelanggan Tertinggi.
Ada sering masalah layanan pelanggan tingkat tinggi dalam bisnis perjalanan. Penundaan penerbangan, kehilangan bagasi, kamar berisik, masalah tata graha, dan lainnya. Ditinggal pesawat, bagasi kesasar ke kota lain, antri panjang mengular. Banyak juga yang mencoba memanfaatkan sistem tersebut. Saya menerapkan standar yang sangat sederhana untuk layanan pelanggan: “Perlakukanlah orang lain seperti kalian ingin diperlakukan oleh mereka” (Mat 7:12). Tempatkan diri Anda pada posisi pelanggan dan perlakukan mereka sebagaimana Anda ingin diperlakukan. Sementara banyak perusahaan berjuang dengan cara menangani layanan pelanggan, mengikuti standar ini adalah cara terbaik untuk membangun basis pelanggan setia jangka panjang.
Kita semua lebih suka mendukung bisnis yang adil dalam pengembalian/penukaran dan yang memperlakukan kita dengan baik. Kami merujuk teman-teman kami di sana. Layanan pelanggan terbaik merupakan keunggulan kompetitif yang hebat di pasar dan pemotongan biaya. Tingkat layanan pelanggan yang tinggi telah membedakan satu bisnis dengan bisnis lainnya di pasar dan memungkinkan bisnis untuk membangun basis pelanggan yang loyal. Perlakukan pelanggan Anda sebagaimana Anda ingin diperlakukan.
Jujurlah Kepada Pelanggan.
Pebisnis selalu dihadapkan pada dilema: Berapa banyak yang kami ungkapkan kepada pelanggan? Apakah kami memberikan persis apa yang dipesan atau sesuatu yang lebih rendah untuk menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi? Apakah kami memberikan bobot yang sedikit lebih rendah daripada jumlah yang menurut pelanggan mereka bayar? Apakah kita menagih pelanggan lebih dari yang kita sepakati? Apakah kami mengembalikan uang mereka lebih sedikit? Jawaban-jawaban ini mudah jika Anda mengikuti petunjuk Alkitab: “Timbangan dan ukuranmu harus seimbang” (Amsal 20:10).
Bahkan jika pelanggan Anda tidak mengetahuinya – jangan menipu mereka. “Jangan… menaruh batu sandungan di hadapan orang buta” (Imamat 19:14) artinya jangan mengambil keuntungan ketika pihak lain tidak mengetahui atau melihat apa yang Anda lakukan merugikan mereka. Bisnis sering dihadapkan pada situasi di mana bisnis dapat meningkatkan keuntungan dengan mengambil jalan pintas atau mengambil keuntungan dari pelanggan dengan cara yang tidak mereka ketahui. Mengapa tidak meningkatkan keuntungan dengan menggunakan bahan yang lebih murah atau produk bekas? Gunakan komponen dengan biaya lebih rendah meskipun pelanggan yakin Anda menggunakan komponen kelas atas. Saat dihadapkan pada dilema ini, jawabannya mudah saat mengikuti prinsip alkitabiah untuk tidak meletakkan batu sandungan di depan orang buta. Jangan menipu pelanggan Anda, bahkan jika mereka tidak mengetahuinya.
Selalu Bertindak Seolah-Olah Anda Sedang Diawasi.
Pelanggan Anda membayar lebih kepada Anda. Anda menerima pengembalian dana berlipat kali. Anda berada di kasir dan diberi uang kembalian Rp 100.000,00 bukannya uang Rp 10.000,00. Apakah Anda menyimpan dana yang keliru diberikan kepada Anda atau Anda mengembalikannya? Siapa yang akan tahu? Orang Bijak berkata, “Ketahuilah apa yang ada di atasmu: Mata yang melihat”. Ketika Anda menyadari bahwa seseorang di atas selalu memperhatikan Anda, jawabannya mudah. Anda bertindak berbeda dan bekerja di bawah standar yang lebih tinggi. Anda menjalankan bisnis dan kehidupan pribadi Anda dengan jujur sepanjang waktu.
Membangun Reputasi Integritas dan Kejujuran.
Ada pembelajaran yang membahas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan seseorang di pengadilan surgawi pada akhir hidupnya. Pertanyaan pertama yang diajukan adalah: Apakah Anda jujur dalam urusan bisnis Anda? Ini adalah pertanyaan pertama karena ini adalah ukuran sebenarnya dari kesuksesan seseorang dalam hidup. Tidak ada godaan yang lebih besar untuk menipu dalam pengaturan bisnis di mana seseorang dapat memperoleh lebih banyak keuntungan. Jika Anda dapat mengatasi godaan besar ini, Anda akan mencapai karakter tingkat tinggi yang dihargai orang lain. Pelanggan Anda, karyawan, dan orang-orang yang berbisnis dengan Anda ingin menggurui bisnis Anda. Ketika Anda jujur, bisnis Anda tumbuh. Anda juga memiliki jawaban yang benar di pengadilan surgawi. Jika seseorang jujur dalam urusan bisnisnya dan orang-orang menghargainya, itu dianggap seolah-olah dia telah memenuhi seluruh perintah Kitab Suci.
Bersikaplah Rendah Hati: Menerima dan Mendorong Kritik.
“Belajarlah, kamu harus menyukai pemuridan, tetapi siapa yang tidak mau dikoreksi adalah dungu” (Amsal 12:1). Kitab Suci mengajarkan kita untuk rendah hati. Kebanggaan yang disamakan dengan kesombongan menghalangi kesuksesan. Kita semua membuat kesalahan. Jangan pernah berpikir kamu selalu benar. Terima dan dorong kritik, terutama dari karyawan Anda yang memahami bisnis lebih baik dari siapa pun. Ide terbaik sering datang dari pelanggan dan karyawan. Baca setiap saran pelanggan dan karyawan dengan hati-hati. Begitu banyak manajer dan CEO yang tidak mendengarkan saran karyawan mereka. Ini adalah sebuah kesalahan besar. Dengan menciptakan lingkungan yang memungkinkan saran dan kritik, Anda dapat sangat meningkatkan bisnis Anda dan memungkinkan karyawan dan pelanggan merasa lebih menjadi bagian dari bisnis.
Apa Yang Harus Dilakukan Setelah Anda Menguntungkan
Bible mengajarkan kita tidak hanya bagaimana membangun bisnis yang sukses, tetapi juga apa yang harus dilakukan setelah berhasil. Alkitab mengajarkan kita untuk bertanggung jawab secara sosial dan tidak melupakan mereka yang tidak memiliki makanan untuk dimakan. Anda memiliki tanggung jawab sosial terhadap komunitas Anda. Anda berkewajiban untuk menyumbangkan sebagian dari keuntungan Anda kepada yang membutuhkan. Dorong karyawan, mitra, dan pelanggan Anda untuk juga menyumbang melalui insentif, pencocokan, dan program lainnya. Sumbangkan sebagian dari keuntungan Anda untuk bantuan. Jalankan promosi yang menyumbangkan sebagian dari setiap penjualan untuk bantuan. Cocokkan pemberian bantuan karyawan Anda untuk mendorong mereka menjadi pemberi bantuan. Dorong karyawan Anda untuk melakukan pengabdian masyarakat. Gunakan bisnis Anda sebagai kendaraan untuk peningkatan dan pemberdayaan komunitas. “Berikan dengan bebas dan Anda akan menjadi lebih kaya, dan siapa yang pelit akan kehilangan segalanya” (Amsal 11:24).
Lihat pekerjaan Anda sebagai sarana, bukan tujuan. Ketika kita membantu orang lain, kita merasa puas dan berhasil. Saat Anda memanfaatkan bisnis Anda untuk meningkatkan pemberdayaan komunitas di sekitar Anda, Anda bangun setiap hari dan menghargai apa yang telah Anda capai untuk komunitas. Mari gunakan kesuksesan kita untuk bertanggung jawab secara sosial dan kita akan menjalani hidup yang jauh lebih bermakna.
Selalu Ambil Mil Kedua
Pergi sedikit lebih jauh. Selalu lakukan lebih dari yang diantisipasi dan diharapkan. Kejutkan orang lain dengan memperhatikan hal-hal kecil yang tidak diperhatikan orang lain. Berbeda.
Prinsip yang sangat membantu dalam membangun kehidupan dan membangun bisnis adalah prinsip menempuh jarak kedua. Perusahaan yang baik mengembangkan mentalitas jarak jauh. Yesus sendiri memberikan prinsip ini dalam Matius 5:41. The New Century Version mencatat pernyataan tersebut sebagai, “Jika seseorang memaksa Anda untuk pergi bersamanya sejauh satu mil, pergilah bersamanya sejauh dua mil.” Yesus memberikan prinsip ini kepada para pengikutNya sebagai cara bagi mereka untuk memisahkan diri dari budaya di mana mereka hidup untuk membantu orang lain melihat Dia dengan lebih jelas. Dalam bisnis, kita juga perlu memisahkan diri agar orang lain bisa melihat bisnis kita dengan lebih jelas. Terlalu banyak perusahaan mengharapkan hasil mil kedua tanpa memberikan upaya mil kedua. Itu selalu merupakan ide yang baik untuk melakukan lebih dari yang diharapkan. Setiap perusahaan akan bijaksana untuk menumbuhkan mentalitas mil kedua di seluruh bisnis mereka.
Aturan Emas Berhasil Jika Anda Mengerjakannya.
Jadikan orang hal pertama. Pikirkan orang lain terlebih dahulu. Perlakukan orang lain seperti Anda ingin diperlakukan. Latih perhatian. Ketika Anda memikirkan pelanggan, mereka akan memikirkan Anda. Prinsip Alkitab yang bermanfaat untuk membangun bisnis ditemukan dalam Lukas 6:31. Ayat ini, yang dikenal sebagai Aturan Emas, menyatakan bahwa kita harus “Lakukan kepada orang lain sebagaimana Anda ingin mereka lakukan kepada Anda.” Banyak bisnis hebat menggunakan prinsip ini sebagai landasan bisnis mereka. J.C. Penny hanya menggunakan satu prinsip ini untuk memulai dan mengembangkan bisnisnya menjadi perusahaan yang berkembang pesat. Dia pernah dikutip mengatakan, “Saya tidak dapat mengingat saat Aturan Emas bukan moto dan ajaran saya, obor yang memandu langkah saya.” Konsepnya adalah mempertimbangkan orang lain terlebih dahulu. Pemimpin bisnis dan bisnis yang bijak akan selalu memperlakukan orang lain sebagaimana mereka ingin diperlakukan.
Fokus pada Keuntungan dengan Tujuan
Ketahui prioritas Anda. Jalani hidup dan jalankan bisnis Anda dengan tujuan dan visi. Keuntungan sangat kuat. Keuntungan yang digunakan dengan baik dapat menghasilkan kesuksesan dan signifikansi. Menarik orang lain ke misi dan impian Anda. Selalu jelaskan alasan Anda. Setiap bisnis yang sukses menciptakan keuntungan. Sering dikutip di kalangan bisnis bahwa Anda tidak memiliki bisnis sampai Anda mendapat untung. Setiap perusahaan telah didirikan dan dirancang untuk menciptakan keuntungan. Namun, para pemimpin Kristen memahami bahwa keuntungan yang salah dapat merusak. Prinsip alkitabiah yang harus diikuti oleh para pemimpin Kristen adalah membangun bisnis yang memiliki keuntungan dengan tujuan. Yesus bertanya kepada para pengikutnya dalam Markus 8:36 “Apa gunanya seseorang memperoleh seluruh dunia, tetapi kehilangan nyawanya?” Ayat ini mengajarkan prinsip yang kuat yang harus diikuti oleh setiap pemimpin Kristen.
Ketahui Ya dan Tidak Anda.
Jadilah tegas dan buat keputusan besar. Membuat keputusan berdasarkan nilai-nilai. Tahu kapan Anda berkata “Tidak.” Katakan Ya untuk hal-hal yang akan membuat Anda dan organisasi menjadi lebih baik. Hidup sesuai dengan Firman Allah. Jadikan tanda tangan Anda berarti. Penuhi komitmen Anda.
Ketegasan adalah kunci kepemimpinan yang berpengaruh. Orang tidak dapat mengikuti seseorang yang tidak tahu ke mana mereka pergi atau mengapa mereka pergi ke arah yang mereka tuju. Yesus memberikan rahasia kepada para pemimpin ketika dalam Matius 5:36, 37 Dia menyatakan “Dan jangan bersumpah demi kepalamu, karena kamu tidak dapat memutihkan atau menghitamkan sehelai rambut pun. 37 Yang perlu kamu katakan hanyalah ‘Ya’ atau ‘Tidak ‘; apa pun di luar ini berasal dari si jahat.” Kekuatan untuk mengatakan ya atau tidak dengan cepat berarti Anda tahu ke mana Anda akan pergi dan apa yang ingin Anda capai. Buat kata-kata Anda berarti sesuatu. Kembangkan dan bangun hubungan kepercayaan dengan menyampaikan kepada orang lain bahwa mereka dapat mengandalkan Anda dan komitmen Anda. Banyak pemimpin kehilangan pengaruhnya terhadap orang lain karena mereka berkomitmen pada aspirasi ya. Pemimpin harus mengetahui “tidak” mereka dan cepat mengatakan ya atau tidak.
Lakukan Perpindahan dari Pemilik ke Pengawas
Praktikkan kepemimpinan penatalayan. Gunakan sumber daya dengan bijak. Ingatlah bahwa Tuhan memiliki semuanya dan Dia akan menghargai mereka yang menggunakan sumber dayanya hingga kemampuan maksimal mereka. Bersiaplah untuk memberikan jawaban atas semua keputusan Anda. Berusahalah untuk mendengar kata-kata “kerja bagus”. Pergeseran penting bagi pemilik bisnis Kristen adalah beralih dari kepemilikan ke penatalayanan. Yesus menceritakan sebuah kisah dalam Matius tentang seorang hamba yang setia. Ia mengakhiri ceritanya dalam Matius 25:23 dengan kata-kata ini, “Tuannya menjawab, ‘Bagus sekali, hamba yang baik dan setia! Bergabunglah dalam kebahagiaan tuanmu!'” “baik dan setia”, kedua kata itu adalah dua kata yang paling kuat didambakan dalam kehidupan masyarakat. Seharusnya kedua kata ini “baik dan setia” menjadi keinginan setiap pemilik bisnis Kristen untuk mendengar kata-kata ini di akhir perjalanan mereka.
Percayai Hukum Menabur dan Menuai
Menabur di tanah subur. Jadilah murah hati dengan benih Anda. Tanam setiap hari, supaya nantinya Anda panen setiap hari. Teruslah mencoba hal-hal baru. Jangan takut untuk memulai dari yang kecil. Latih kesabaran. Hukum kehidupan dapat dipercaya karena telah dibuktikan melalui waktu. Bisnis yang sukses mengetahui dan mempercayai hukum menabur dan menuai. Dalam 2 Korintus 9:6 Alkitab menyatakan bahwa “maksudnya begini: orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga.” Terjemahan Hidup Baru dari Alkitab mencatat prinsip ini dengan kata-kata ini. “Ingat ini – seorang petani yang menanam hanya sedikit benih akan mendapat panen sedikit. Tetapi orang yang menanam dengan benih yang banyak akan mendapat panen yang banyak.” Jangan takut memulai dengan benih kecil. Panen yang Anda tuai hari ini adalah dari benih yang Anda tanam kemarin. Bagian lain dari Alkitab mengingatkan para pembaca bahwa kita akan menuai apa yang kita tabur. Oleh karena itu, taburlah dengan teratur terus menerus di tanah subur dan waspadalah terus-menerus menjaga dan merawat tanaman Anda untuk dapat menuai panen Anda dengan melimpah.
Percaya dan Mintalah yang Tidak Mungkin.
Mimpi besar impossible dreams. Tetapkan tujuan spiritual yang besar. Regangkan diri Anda dan tim Anda. Temukan cara baru untuk melihat masalah lama. Rangkullah keyakinan. Doakan doa yang besar dan harapkan jawaban yang lebih besar. Segala sesuatu yang hebat dimulai dengan mimpi. Dunia lebih baik ketika orang bermimpi besar dan percaya bahwa hal-hal yang mustahil bisa terjadi. Tantang diri Anda untuk mengajukan pertanyaan “bagaimana jika” dan gunakan imajinasi Anda untuk melihat dunia dengan cara yang baru dan berbeda. Orang ingin bersama pemimpin dan organisasi yang memiliki visi besar. Efesus 3:20,21 menyatakan, “20 Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita, 21 bagi Dialah kemuliaan di dalam jemaat dan di dalam Kristus Yesus. sepanjang semua generasi, selama-lamanya! Amin.” Tuhan ingin melakukan hal-hal yang membuat Anda takjub. Bermimpilah besar dan minta Tuhan untuk melakukan lebih dari yang Anda minta atau impikan. Visi besar menginspirasi dan menarik. Besarkan pikiran dan keyakinan Anda.
Bangun untuk Generasi ke-4
Bekerja pada proyek-proyek besar kelipatan 7 tahun. Angka 7 mengkomunikasikan suatu pikiran kepenuhan dan kelengkapan. Selalu lakukan hal yang benar. Ketahui nilai-nilai inti dan keyakinan Anda. Berpikirlah maju. Buat keputusan dengan memikirkan hari esok. Persiapkan masa depan dengan membuat keputusan yang tepat hari ini. Ketahui dasar Anda. Jangan buang waktu membangun hal-hal yang tidak akan bertahan dalam ujian waktu. Membangun di atas fondasi yang tepat akan membantu bisnis Anda bertahan melewati badai perubahan pasar. Kunci untuk membangun bisnis yang hebat adalah bertindak dengan integritas dalam segala situasi. Integritas berarti melakukan hal yang benar dalam segala situasi setiap saat. Martin Luther King Jr. mengajarkan bahwa “Waktu selalu tepat untuk melakukan apa yang benar.” Dia mungkin mengambil ilhamnya dari kata-kata Amsal 4:25-27 di mana Alkitab mengajarkan, “Biarlah matamu memandang lurus ke depan; arahkanlah pandanganmu langsung ke hadapanmu. 26 Perhatikan baik-baik jalan yang akan ditempuh kakimu dan teguhlah segala jalanmu. 27 Jangan berbelok ke kanan atau ke kiri, jauhkan kakimu dari kejahatan.” Bisnis yang dibangun di atas fondasi batu yang kokoh dibangun untuk generasi ke-4. Pembangun, anak, cucu dan cicit. Dalam Cakap Karo: bapa, anak, kempu, ente … selanjutnya entah. Perusahaan yang tidak memiliki fondasi yang kokoh dibangun di atas pasir yang dapat runtuh kapan saja. Jadi, bangunlah dan jalankan bisnis Anda untuk bertahan minimal sampai generasi ke-4. Mengapa? Karena jargon untuk bisnis keluarga: generasi 1 membangun, generasi 2 menikmati, generasi 3 menghancurkan, generasi 4 melarat. Kurang dari 4% bisnis bertahan hingga generas ke-4. Bisnis yang bertahan hingga generasi ke-5 sudah tidak umum sehingga laporan penelitian tentang ini belum tersedia. Tetapi bagaimana dengan gereja? Menurut Annuario Pontificio, Laporan Tahunan Kepausan, sudah lebih dari 260 Paus sejak Rasul Petrus yang secara tradisi dipandang sebagai Paus yang pertama. Generasi ke-1 tentu Yesus sendiri, sedangkan Petrus adalah Generasi ke-2 karena dia adalah murid Yesus.
Ketahui Urutan Hal-hal dan Kerjakan Sesuai Urutannya.
Berusaha untuk kejelasan. Carilah dahulu prinsip-prinsip Tuhan dan kerajaan-Nya. Ketahui prioritas Anda. Latih seni buah sulung dalam semua aspek kehidupan dan kepemimpinan Anda. Urutan itu penting. Ketika seorang pemimpin memahami urutan hal-hal, hal-hal menjadi lebih mudah dipahami. Dalam Matius 6:33 Yesus memberi para pengikutnya prinsip yang kuat untuk diikuti. Yesus berkata, “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah di atas segalanya dan hidup dengan benar, maka Dia akan memberikan kepadamu apa yang kamu butuhkan.” Tiga kata pertama dari ayat ini sangat instruktif. Kata-kata itu adalah “tapi cari dulu.” Prinsip hebat untuk berlatih dalam bisnis adalah fokus pada hal pertama. Ketika seorang pemimpin memahami urutan hal-hal, hal-hal dapat menjadi lebih mudah dipahami. Seorang pemimpin harus jelas dan mendorong kejelasan dalam segala hal. Jadikan Tuhan dan prinsip-prinsip-Nya sebagai prioritas utama Anda. Percayalah pada perintah-Nya dan cari dahulu kerajaan-Nya.
Tingkatkan Tim Anda untuk Meningkatkan Organisasi Anda
Temukan orang yang tepat dan terbaik untuk menemani Anda. Jadikan orang sebagai prioritas utama Anda. Belajar dari semua orang. Habiskan waktu dengan tim mentor yang bijak. Belajar lebih cepat dengan belajar dari orang lain. Ajukan pertanyaan dan dengarkan. Carilah nasihat. Membantu orang untuk menemukan karunia dan bakat mereka. Temukan orang yang bersemangat dan dapat diandalkan. Pemimpin hebat belajar dari orang lain untuk belajar lebih cepat. Anda membutuhkan tim di sekitar Anda untuk menginspirasi Anda dan membantu Anda membangun sesuatu yang lebih besar daripada yang dapat Anda bangun sendiri. Tidak ada pemimpin hebat yang pernah memimpin sendirian. Temukan hasrat Anda dan tambahkan orang-orang yang bersemangat ke tim Anda. Orang yang penuh gairah bernilai empat orang biasa. Orang yang bersemangat tampil lebih baik. Efesus 2:10 yang menyatakan, “Kamu adalah mahakarya Allah. Dia telah menciptakan kita baru dalam Kristus Yesus, sehingga kita mampu mengerjakan hal-hal yang baik yang telah Dia rencanakan untuk kita sejak lama sebelumnya”. Kekuatan prinsip ini sangat dalam dan menakjubkan. Ayat ini mengingatkan para pemimpin bisnis Kristen bahwa mereka dibentuk dengan suatu tujuan. Nyatanya, mereka tidak hanya dibentuk dengan tujuan, setiap orang di timnya juga dibentuk dengan tujuan. Ketika sebuah perusahaan menemukan bakat dan hasrat orang-orangnya dan mengetahui cara melepaskan hasrat tersebut, maka produktivitas yang lebih tinggi dinikmati oleh orang tersebut dan perusahaan. Orang yang bersemangat adalah orang yang dapat diandalkan. Kebijaksanaan orang lain bisa sangat kuat. Setiap pemimpin besar dalam Alkitab memiliki setidaknya satu penasihat. Namun, banyak pemimpin bisnis mencoba melakukan semuanya sendiri. Bahkan sering dikatakan sepi di puncak. Hanya kesepian di puncak jika Anda mencoba memimpin sendirian. Steward leader, pemimpin pengurus, pemimpin penatalayan percaya pada kekuatan orang lain.
Lakukan Hal-Hal Hari Ini yang Akan Berdampak Hari Ini dan Esok
Investasikan dengan bijak. Jangan lupa untuk berinvestasi pada diri sendiri. Investasi dalam diri sendiri berarti Anda menggunakan waktu, uang, dan energi untuk membuat diri Anda sekarang dan masa depan lebih baik. Melakukan investasi yang tepat untuk membantu bisnis tumbuh. Berinvestasilah pada orang-orang Anda. Investasikan untuk menumbuhkan komitmen dan hasrat Anda. Prinsip yang telah membentuk banyak bisnis dan pemimpin bisnis adalah Matius 6:21. Matius menyatakan bahwa “Di mana hartamu berada, di situ juga hasrat hatimu berada.” Investasi adalah istilah lain dari harta. Pemimpin dipanggil untuk memimpin dengan semangat atau sepenuh hati. Oleh karena itu seorang pemimpin harus melakukan investasi dengan bijak. Pemimpin dalam bisnis dipanggil untuk melakukan banyak investasi. Seorang pemimpin harus memanfaatkan sumber daya perusahaan untuk melakukan investasi yang tepat dalam bisnis, orang, dan infrastruktur. Ketika bisnis diinvestasikan dengan bijak, bisnis akan tumbuh. Investasi yang baik menentukan arah dan jalur bisnis untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangannya. Ketika sebuah bisnis diabaikan, ia ditakdirkan untuk menyusut dan mati.
Bekerja untuk Dilakukan dengan Baik
Pekerjaan luar biasa adalah pekerjaan yang layak. Lakukan segalanya untuk tujuan yang lebih besar dan tujuan yang lebih mulia. Berinovasi. Selalu meningkatkan dan berusaha untuk membuat produk dan layanan yang lebih baik. Selalu tingkatkan dan tingkatkan. Pikirkan jangka panjang. Berpikir selamanya. Tunjukkan nilai Anda melalui produk yang berkualitas tinggi. Membangun bisnis berdasarkan prinsip-prinsip Alkitabiah membutuhkan perubahan perspektif. Salah satu sikap penting yang penting bagi para pemimpin Kristen adalah mempraktikkan keunggulan setiap saat dan dalam segala situasi. Rasul Paulus menuliskan kata-kata kritis ini dalam Kolose 3:23,24. Dia berkata, “Apa pun yang kamu lakukan, lakukanlah dengan sepenuh hati, seperti bekerja untuk Tuhan, bukan untuk tuan manusia, 24 karena kamu tahu bahwa kamu akan menerima warisan dari Tuhan sebagai upah. Karena Tuhan yang kamu layani adalah Kristus.” Paulus mengingatkan para pemimpin Kristen akan panggilan yang lebih tinggi yaitu hidup mereka. Orang Kristen tidak dipanggil untuk melakukan pekerjaan yang biasa-biasa saja, melainkan orang Kristen dipanggil untuk melakukan semua pekerjaan mereka dengan sangat baik dengan cara yang memuliakan Tuhan. Ketika Anda bekerja menuju keunggulan dalam segala hal, Anda sedang dalam perjalanan untuk mendengar “kerja bagus” dari karyawan Anda, pelanggan Anda, dan Tuhan Anda.
Anda Harus Tahu Bagaimana Mengelola Bisnis dengan Sukses
Sebagai pengusaha Kristen Anda harus memiliki semangat manajemen, bagaimana melaksanakan tujuan Anda secara efisien, semangat perencanaan yang tepat, Anda harus tahu bagaimana mengatur, melaksanakan rencana tanpa tekanan. Semua cara mengelola bisnis ini dipelajari dalam ilmu manajemen. Manajemen adalah salah satu kebijakan utama bisnis, manajemen memiliki banyak cabang seperti bagaimana mengelola modal Anda, bagaimana mengelola staf Anda, dan bagaimana melakukan dan mengelola pelanggan Anda secara efektif tanpa tekanan.
Memiliki Jiwa Integritas Yang Baik
Agar Anda memiliki bisnis yang sukses sebagai pengusaha Kristen Anda harus memiliki semangat integritas yang baik, semangat jiwa yang berkomitmen sepenuh hati untuk melakukan sesuatu dengan rela dan dengan hati yang paling bersih. Integritas yang baik merupakan salah satu prinsip dasar alkitabiah yang membimbing seorang Kristen. Integritas adalah salah satu aturan dan peraturan dasar yang membantu Anda sebagai orang Kristen menjalankan dan mengelola bisnis dengan sukses. Jangan jalankan bisnis Anda dengan hati yang tidak murni atau pikiran yang tidak berkomitmen, Anda harus penuh dan kuat sebagai pengusaha Kristen untuk kesuksesan yang cemerlang dalam bisnis Anda.
Jadilah Bijak Finansial atau Ketahui Cara Mengelola Dana Anda
Pengusaha Kristen memang harus memiliki perhitungan yang baik dan pengelolaan dana yang tepat. Pengusaha yang sangat sukses memang memiliki semangat pengelolaan dana atau modal yang besar. Sebagai pengusaha Anda membelanjakan uang Anda dengan bijak dan memiliki tabungan besar yang akan membantu dalam waktu dekat atau sekarang. Bagaimanapun, bisnis dijalankan dengan akal sehat. Bisnis dijalankan dengan sangat hati-hati dan pengertian. Membelanjakan keuntungan Anda atau dari investasi modal Anda membutuhkan kehati-hatian dan pemikiran yang tepat. Modal atau keuntungan yang didapat dari bisnis kecil yang belum mencapai batu kapur adalah untuk tidak dihabiskan dan dijaga dan dipertahankan dengan hati-hati.
Tangani Pelanggan Anda dengan Sopan
Pepatah berkata ” pelanggan selalu benar”. Jadi perlakukan pelanggan Anda dengan sopan, sapa mereka dengan selera humor, kasih, perhatian, dan pengertian yang baik. Dengarkan komentar mereka. Perlakukan mereka dengan cara yang akan tetap mereka kembali untuk produk Anda karena pemberian layanan kepada mereka. Tangani dengan hormat, jangan berkelahi dengan mereka jika terjadi pertengkaran antara Anda dan mereka. Berdamailah dengan sikap yang dewasa, dan tawarkan layanan dengan kualitas terbaik kepada mereka.
Ciptakan Kesadaran Merek yang Solid tentang Bisnis Anda
Ciptakan kesadaran merek yang kuat untuk bisnis Anda sebagai pengusaha Kristen. Artinya Anda mempromosikan bisnis Anda melalui berbagai saluran seperti gereja Anda. Membuat bisnis Anda diketahui oleh setiap anggota gereja. Buka situs web untuk bisnis Anda, saluran telepon yang stabil untuk bisnis Anda, promosikan bisnis Anda melalui stasiun radio dan televisi terdekat, cetak poster, papan reklame, dan promosikan bisnis Anda di semua jaringan media sosial. Tunjukkan keahlian kepemimpinan yang unggul yang mengusung prinsip-prinsip alkitabiah untuk bisnis. Pintar-pintarlah sebagai seorang wirausahawan kristen, dan jangan sombong apalagi membiarkan keuntungan atau kesuksesan anda merusak pikiran anda. Tunjukkanlah jiwa kepemimpinan yang baik, ramah dan bertindak cerdas, Jangan hamburkan uang biar kamu bertingkah laku hemat. Jadilah baik hati, dan berbudi pekerti manusiawi, rendah hati, baik, lemah lembut. Jangan terlalu banyak omong kosong kepada atau dari siapapun, bijak seperti ular dan miknes seperti burung merpati. Miknes artinya secara esensial suatu sikap atau kualitas hati dimana seseorang menyetujui dan tunduk tanpa perlawanan kepada kehendak dan hasrat orang lain khususnya Tuhan.
Memiliki Harga Wajar dengan Produk Berkualitas Unik
Jangan serakah sebagai pengusaha Kristen, karena terlalu mencintai uang akan menyesatkan Anda ke dalam dosa yang dalam, jadi berhati-hatilah sebagai orang Kristen terhadap uang. Biarkan harga produk Anda mengikuti struktur harga hukum pasar. Ketika sepuluh disebut sepuluh. Jangan biarkan struktur harga Anda keluar dari hukum pasar karena mengejar keuntungan yang tinggi.
Gunakan Waktu Anda dengan Bijak
Gunakan waktu Anda dengan bijak. Gunakan waktu luang Anda untuk berpikir dengan benar dan inisiatif yang hebat dan pengajaran unik. Ini akan membantu meningkatkan bisnis Anda atau memperluasnya ke skala yang lebih besar. Waktu digunakan untuk hal-hal yang positif, selalu diisi dengan hal-hal yang positif, jangan ikut kelompok buruk yang pemikirannya negative. Hindari teman yang negatif, bergaullah dengan orang-orang yang positif, mereka yang dapat memberikan nasihat positif yang akan membantu dan memperkokoh bisnis Anda.
Ubah Pemikiran Anda Menjadi Hasil yang Lebih Besar
Semua ambisi, atau inspirasi Anda dengan bermimpi akhirnya dapat mengubahnya menjadi kenyataan. Setiap ide yang Anda hasilkan setiap tahun terapkan ke dalam bisnis Anda satu demi satu. Pengusaha adalah pemikir hebat, dan mereka menerapkan ide-ide baru, lebih banyak strategi peningkatan ke dalam bisnis mereka. Dapatkan lebih banyak pusat Inovasi untuk bisnis Anda, ubah struktur bisnis Anda setiap tahun dan peningkatan yang lebih baik. Seperti misalnya, bagaimana bisnis dijalankan sepuluh tahun yang lalu mungkin kurang cocok atau ketinggalan zaman, jadi Anda harus memperkenalkan taktik baru yang valid ke dalam bisnis Anda. Jangan fokus pada kebijakan yang sudah ketinggalan zaman.
Simpan Catatan Keuangan Bisnis Anda dengan Baik
Lacak dengan baik semua pengeluaran keuangan Anda. Anda harus mencatat jumlah total keuntungan yang Anda hasilkan setiap tahun, total kerugian, total uang tunai yang masuk ke bisnis Anda dan jumlah total yang keluar. Simpan catatan pelanggan Anda, jika memungkinkan, catatan keuangan akan membantu Anda menganalisis kerugian dan keuntungan. Bahkan, ketika Anda bersengketa dengan pihak petugas pajak, kemenangan Anda akan ditentukan oleh kelengkapan dokumen keuangan Anda. Kalau sudah waktunya, terapkan akuntansi keuangan yang didasarkan system yang sesuai dengan bisnis Anda. Tidak ada perusahaan besar apalagi mau go publik yang tidak menyediakan laporan keuangan. Laporan keuangan adalah hasil pelaksanaan system akuntansi yang diterapkan dalam bisnis Anda. Ada akuntansi untuk kas, biaya, penjualan, tagihan, harta tetap, harta lancar, harta tak berwujud, modal dan perubahannya, arus kas, serta catatan dan kebijakan akuntansi Anda. Laporan keuangan dianalisa untuk menentukan tingkat kesehatan bisnis Anda, dan prospek masa depannya.
Kenali Pasar Anda dan Pesaing Anda dan Bagaimana Mengungguli Mereka dengan Sukarela
Kenali pesaing utama Anda, pelajari strategi dengan baik, logika dan taktik yang mereka gunakan. Pelajari bagaimana mereka mendapatkan pelanggan ke bisnis mereka secara alami. Pelajari semua saluran yang mereka ikuti. Jadikan diri Anda menjadi analisis mereka dengan baik. Dari semua hasil pelajaran ini Anda dapat menyusun strategi dan rencana unik yang kuat yang akan membantu Anda menang.
Kaitkan Diri Anda dengan Mereka yang Dipenuhi Dengan Ide-Ide Positif
Tunjukkan pada saya teman Anda dan saya akan memberi tahu siapa Anda? Kaitkan diri Anda dengan orang-orang yang memiliki visi seperti milik Anda. Pisahkan diri Anda dengan orang-orang yang dipenuhi dengan pikiran negatif yang tidak akan membantu Anda sama sekali, tetapi akan mengganggu Anda. Kaitkan Anda dengan orang yang tepat, jangan sembarang orang, tetapi orang yang penuh dengan ide-ide baru dan inovasi hebat, pendamping yang dapat membantu Anda dalam berbagai cara yang logis. Anda harus bergaul dengan orang yang tepat jika Anda ingin sukses dalam bisnis apa pun, yang akan membantu bisnis Anda tumbuh dengan cepat dan kuat serta membuatnya aktif.
Berterima Kasih
Sebagai seorang Kristen bersyukurlah kepada Tuhan setiap saat, atas anugerah, kasih, karunia dan berkat apa pun yang diberikan kepada Anda. Bukan karena Anda bijak, atau Anda memiliki kekuatan sehingga bisnis Anda sukses, tetapi karena anugerah Tuhan bekerja untuk Anda. Bersyukurlah dalam situasi apa pun yang Anda temukan. Sebagai seorang pebisnis Kristen tentunya Anda menghadapi tantangan yang berat. Jadi pantang menyerah. Tahukah Anda mengapa Anda pasti sukses dalam bisnis sebagai Kristen? Jawabnya adalah jika Anda mengerti dan tahu siapa Anda sebenarnya. Siapakah Anda? Seorang Kristen adalah seseorang yang kebiasaan dan hatinya menggambarkan Yesus Kristus. Bagaimana orang bisa menggambarkan Yesus Kristus? Jawabnya: Filipi 4:13, Yoh 14:12, Mat 5:14-16, Gal 2:20, Fil 2:12-13. 1 Yoh 4:12, Yer 29:11, Yoh 15:1-27, Ef 2:10, Ams 3:5, Rom 8:28 dll.
Selanjutnya: Prinsip ke-7 Strategi Bisnis