MENGELOLA BISNIS SEBAGAI MISI

MENGELOLA BISNIS SEBAGAI MISI

Pengertian mengelola di sini adalah melaksanakan, melakukan, menjalankan, menyelenggarakan, membawa. Titik beratnya adalah pada tingkat operasional, bertindak.

Pengertian bisnis sebagai misi adalah strategi untuk tujuan khusus transformasi manusia dan komunitas: spiritual, ekonomi, lingkungan dan sosial – untuk kemuliaan Tuhan melalui bisnis yang layak dan berkelanjutan yang memiliki nilai, tujuan, perspektif Kerajaan Tuhan, dan dampak.

Dalam bisnis ada individu yang bergabung membentuk komunitas. Komunitas dalam perusahaan itu sendiri dan komunitas yang terkait dengan rantai operasional yang meliputi karyawan staf dan pimpinan, para pemasok termasuk bahan baku pendukung dan segala kebutuhan operasional, para pembeli dan pelanggan, lingkungan hidup yang meliputi masyarakat sekitar, pemerintah dan pihak berkepentingan lainnya baik langsung maupun tidak langsung.

Transformasi bisnis adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan apa yang terjadi ketika sebuah perusahaan membuat perubahan mendasar pada cara operasinya, biasanya dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja operasional dan keuangan.

Transformasi bisnis berbasis iman adalah perubahan motivasi dan tindakan yang didorong oleh keyakinan akan adanya hal-hal yang lebih tinggi dan lebih berharga dan lebih bernilai dan lebih bermakna dalam melakukan pekerjaan sehari-hari yang diterapkan oleh perusahaan dan bisnis secara umum.

Secara umum perusahaan dan bisnis mendasarkan tindakan mereka pada tata cara operasional yang dikristalisasi dari nilai-nilai pengalaman pendiri pemilik dan pimpinan tertinggi dan usulan-usulan cara terbaik berdasarkan kajian ilmiah termasuk rekomendasi para konsultan. Sebagai contoh: kalau pengalaman menunjukkan bahwa motivasi utama bisnis untuk mendapatkan keuntungan dengan cepat dan menduduki peringkat atas dalam daftar dalam waktu singkat, maka besar kemungkinan dalam operasionalnya menghalalkan segala cara (dengan melanggar berbagai aturan perundangan yang berlaku; misalnya suap, sogok, ancaman, curang, penipuan, pencurian, pemalsuan, penggelapan, penyelundupan, mata-mata bisnis, dan lain sebagainya) dan hasil riset ilmiah menunjukkan bahwa yang berhasil dan sukses dalam berbisnis adalah mereka yang kreatif memanfaatkan semua peluang yang ada tanpa memandang nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat, maka antara pengalaman dan kajian ilmiah ada relevansi yang signifikan. Secara formal ada aturan baku dan standard, yang mereka ikuti dan penuhi, secara informal (di luar proses resmi) aturan standard itu mereka akali dengan berbagai tindakan kreatif, maka dari perspektif Kerajaan Surga cara bisnis seperti ini adalah masuk dalam dunia kegelapan atau kerajaan Setan. Hasilnya jelas: tidak ada sukacita bagi para pihak yang terkait dalam bisnis tersebut, yang muncul adalah keserakahan dan egoisme, yang penting menang, kecurangan yang menimbulkan banyak sakit hati dan kemarahan. Tindakan bisnis seperti ini adalah permainan dan jebakan si jahat yang para pelakunya diseret ke dalam berbagai tindakan jahat (walaupun kelihatannya biasa-biasa dan normal), hidup dalam tekanan, rentan terserang berbagai penyakit, rentan keluarga berantakan, tidak peduli sesama, dan merusak lingkungan hidup.

Secara ilmiah, misalnya Harvard Business Review, menjelaskan transformasi bisnis bervariasi dalam hal konten, kecepatan, dan tempat inisiasi — dan jarang ada perusahaan yang hanya menjalani satu per satu. Melakukan bisnis saat ini berarti menavigasi lanskap kompleks dari masalah yang saling terkait dan saling bergantung, masing-masing memiliki banyak pemangku kepentingan dan agenda. Oleh karena itu, organisasi perlu memahami berbagai jenis transformasi, dan mengetahui cara mengelola masing-masing. Tipologi transformasi bisnis berdasarkan dua dimensi: 1) Apakah transformasi didorong oleh kebutuhan internal organisasi atau kekuatan eksternal? dan 2) Berapa laju transformasinya: cepat atau lambat?

Mengelola Realitas Multi-Transformasi

Meskipun penting bagi manajer untuk mendiagnosis transformasi yang mereka hadapi dengan benar, bahkan lebih penting lagi bahwa mereka juga mengasah kemampuan mereka untuk mengelola beberapa transformasi sekaligus. Ini berarti mereka harus dapat:

1. Temukan kebutuhan untuk berubah.

Manajer harus mampu mengidentifikasi dan mendiagnosis jenis transformasi yang mereka hadapi. Kami merekomendasikan untuk melakukan latihan rutin pada pertemuan mingguan atau bulanan untuk bertanya pada diri sendiri transformasi mana yang sedang atau akan segera Anda hadapi, bagaimana perbedaannya satu sama lain, dan apa yang dapat dilakukan untuk mengatasinya.

2. Mengembangkan proses yang tepat untuk setiap transformasi.

Anda tidak akan berhasil dalam mencoba mengelola transformasi yang dibajak (menjiplak metode perusahaan lain) dengan proses yang ditujukan untuk mengelola transformasi gerak lambat, atau sebaliknya. Sangat penting bagi Anda untuk mengetahui proses berbeda yang dibutuhkan setiap jenis transformasi, dan Anda mengembangkan keempat proses (internal cepat, internal lambat, ekseternal cepat, eksternal lambat) dan menerapkannya sesuai dengan itu.

3. Memahami interkoneksi antar transformasi.

Sementara transformasi yang berbeda memerlukan pendekatan yang berbeda, transformasi juga dapat saling berhubungan. Misalnya, transformasi rantai pasokan Anda yang dibajak, seperti yang dipaksakan oleh perang di Ukraina, dapat memberi tekanan pada transformasi sprint transformasi e-niaga Anda di pasar dalam negeri Anda. Oleh karena itu, jadikan prioritas untuk juga memahami interkoneksi dari transformasi.

Transformasi secara inheren kompleks dan bervariasi – tetapi mereka biasanya dilihat hanya sebagai satu hal. Mari kita hindari itu dengan bergulat dengan kompleksitas secara langsung untuk mengelolanya dengan lebih baik.

Mengelola bisnis sebagai misi adalah strategi untuk tujuan khusus transformasi yang mengikutsertakan komponen-komponen berikut:

  1. Pelaku yang bertransformasi: individu manusia;
  2. Bagian individu manusia yang ditransformasi: dimulai dari spiritual, dianjutkan ke  jiwa: pikiran, kehendak, emosi, kemudian latihan fisik menjadi gerakan tubuh yang ditandai dan dapat diobservasi dalam perkataan dan tindakan, pada akhirnya menjadi  kebiasaan hidup yang baru;
  3. Output atau keluaran yang dipengaruhi: komunitas, ekonomi, lingkungan, dan sosial
  4. Wadah dan pusat transformasi: bisnis yang layak dan berkelanjutan
  5. Usur-unsur transformasi: nilai, tujuan, perspektif Kerajaan Tuhan, dampak.
  6. Tujuan transformasi: kemuliaan Tuhan artinya kehendak Tuhan terjadi di bumi seperti di Surga melalui perusahaan dan bisnis Anda.

Inti transformasi bisnis sebagai misi adalah mengelola setiap individu yang terkait langsung dengan bisnis supaya berubah total dari kebiasaan hidup berdasarkan pengalaman budaya dan saran-saran ilmiah menjadi kebiasaan warga surgawi yang menjalani hidup sesuai kehendak Bapa di Surga.

Bagaimana mengelola bisnis sebagai misi? Dengan mengelola individu yang ada dalam bisnis supaya menjalankan bisnis yang layak dan berkelanjutan. Bagaimana mengelola individu yang ada dalam bisnis? Berikut sebagian dari beberapat alat dan cara yang dipergunakan:

Mengembangkan pola pikir surgawi, yang berpikir tentang Tuhan dan kerajaan-Nya, juga sangat penting bagi kita. “Seperti yang dipikirkan orang, demikianlah dia” (Ams. 23:7, parafrase). Pemikiran yang benar mengarah pada kehadiran Tuhan yang nyata dalam hidup kita (Flp. 4:8-9). Pemikiran yang saleh membawa kedamaian dan kehidupan bagi kita dan mengidentifikasi kita sebagai orang percaya sejati (Rm. 8:5-6). Lebih penting lagi, jika kita ingin menjalani kehidupan yang saleh, itu dimulai dengan pikiran yang saleh (Kol. 3:1-5). Inilah sebabnya mengapa Setan selalu menyerang pikiran dan pikiran orang percaya. Dia ingin mereka hidup seperti dunia daripada hidup seperti warga surga yang menunggu kedatangan Raja mereka.

Bagaimana kita mengembangkan pola pikir surgawi sehingga kita dapat menjalani kehidupan Kristen yang efektif yang telah Tuhan panggil untuk kita dalam bisnis kita?

Pola pikir surgawi dikembangkan oleh fokus pada posisi kebangkitan kita.

Pola pikir surgawi dikembangkan oleh kehidupan disiplin yang terus-menerus.

Pola pikir surgawi dikembangkan oleh fokus pada posisi tersalib kita.

Pola pikir surgawi dikembangkan oleh fokus pada kehidupan kita yang tersembunyi di dalam Kristus.

Pola pikir surgawi dikembangkan oleh fokus pada masa depan kita di dalam Kristus.

“Sejak kamu telah dibangkitkan bersama Kristus, arahkan hatimu pada hal-hal yang di atas, di mana Kristus duduk di sebelah kanan Allah. Tetapkan pikiran Anda pada hal-hal di atas, bukan pada hal-hal duniawi. Karena kamu telah mati, dan hidupmu sekarang tersembunyi bersama Kristus di dalam Allah. Ketika Kristus, yang adalah hidupmu, muncul, maka kamu juga akan muncul bersama Dia dalam kemuliaan” (Kol. 3:1-4).

Bagaimana kita dapat mengembangkan pola pikir surgawi?

Beberapa orang mengatakan adalah mungkin untuk menjadi “begitu berpikiran surgawi sehingga kita tidak baik di dunia.” Itu dia kesalahan pola pikirnya, berpikiran surgawi memang untuk kita yang masih hidup di bumi; kalau sudah di surga sudah otomatis dan tidak perlu dibahas lagi. Lihatlah contoh nyata, ketika Anda melihat sejarah gereja, merekalah yang paling berpikiran surgawi yang melakukan yang paling baik. Dengarkan apa yang Kristus katakan: “Sejak zaman Yohanes Pembaptis sampai sekarang, Kerajaan Sorga maju secara paksa, dan orang-orang yang berkuasa memegangnya” (Mat. 11:12).

Orang-orang yang dengan paksa memegang Kerajaan Surga adalah orang-orang yang memajukannya. Meskipun beroperasi di bumi, di dunia pada masa mereka, mereka memiliki pola pikir surgawi. Memiliki pola pikir surgawi sangat penting untuk memajukan Kerajaan, tidak hanya dalam kehidupan kita pribadi sendiri tetapi juga di bumi ini.

Pola Pikir Surgawi Dikembangkan Dengan Fokus Pada Posisi Kebangkitan Kita

“Sejak kamu telah dibangkitkan bersama Kristus, fokuskanlah hatimu pada perkara yang di atas, di mana Kristus duduk di sebelah kanan Allah” (Kol. 3:1).

Pertanyaan Penafsiran: Apa yang Paulus maksudkan dengan orang percaya yang dibangkitkan bersama Kristus, dan mengapa itu merupakan dorongan untuk memikirkan hal-hal di atas?

Paulus mengatakan orang percaya dapat mengembangkan pola pikir surgawi dengan memahami posisi kebangkitan mereka di dalam Kristus. Ketika Kristus mati, kita mati bersamaNya, dan ketika Dia bangkit dan pergi ke surga, kita pergi bersamaNya. Dengarkan bagaimana Paulus berbicara tentang hal ini dalam Efesus: “Dan Allah telah membangkitkan kita dengan Kristus dan mendudukkan kita bersama-sama dengan Dia di sorga dalam Kristus Yesus” (Ef. 2:6).

Ketika Paulus berkata, ”mendudukkan kita bersama Dia di alam surgawi”, ia terutama mengacu pada ”otoritas” dan ”kekuasaan”. Di Matius 28: 18 “Semua kuasa di surga dan di bumi telah diberikan padaKu” menunjukkan bahwa kuasa yang sama Yesus teruskan kepada para pengikutNya.

Pola Pikir Surgawi Dikembangkan oleh Kehidupan Pemuridan (hidup seperti Yesus) Terus-menerus

“Sejak kamu dibangkitkan bersama Kristus, fokuskanlah hatimu pada perkara yang di atas” (Kol. 3:1).

Kata “fokuskanlah” adalah kata aktif. Itu juga dapat diterjemahkan sebagai “mencari.” KJV berkata, “Carilah hal-hal di atas.” Ini tidak terjadi secara kebetulan; itu hanya terjadi melalui disiplin seorang murid yang ketat. Jika Anda tidak secara aktif mencari hal-hal di atas, maka Anda tidak akan berpikir secara surgawi. Inilah yang dikatakan Paulus dalam Roma 12:2: “Jangan lagi mengikuti pola dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaruan akal budimu.” Akal artinya pikiran, alasan, intelek, kecerdasan, kecerdikan, kepandaian. Sumbernya belajar Firman dan minta kepada Roh Kudus, baik langsung maupun melalui dan bersama orang yang sudah lebih dulu mengalaminya.

Ketika dia berkata, “Jangan menyesuaikan diri lagi,” itu menyiratkan bahwa anggota gereja Roma sudah menjadi serupa. Ini memiliki arti berhenti menyesuaikan diri, atau berhenti ditekan dan dibentuk ke dalam pola dunia ini. Jika Anda tidak mencari hal-hal di atas, Anda sudah ditekan dan dibentuk untuk terlihat dan berpikir seperti orang lain di dunia.

Pola Pikir Surgawi Dikembangkan Dengan Fokus Pada Posisi Tersalib Kita

“Karena kamu telah mati, dan hidupmu sekarang tersembunyi bersama Kristus di dalam Allah” (Kol. 2:3).

Pertanyaan Interpretasi: Dengan cara apa orang percaya mati, dan bagaimana hal ini seharusnya mempengaruhi pemikiran kita?

Paulus berkata kita mati bersama Kristus dan hidup kita sekarang tersembunyi di dalam Kristus. Bagi banyak orang, alih-alih memikirkan hal-hal Allah, mereka dipenuhi dengan hal-hal yang tidak saleh seperti nafsu, kemarahan, kepahitan, kecemburuan, ketamakan, ambisi tak terkendali, dll. Untuk memiliki pola pikir surgawi, kita harus memperhitungkan kematian kita dengan Kristus. Tetapi, kita harus mengajukan pertanyaan, “Untuk apa sebenarnya kita mati?” dan “Bagaimana kita mati?”

Kita mati untuk dosa, artinya dosa tidak memiliki pengaruh lagi kepada kita. Upah dosa adalah maut, dengan kata lain akibat dosa orang jadi mati karena mengalami maut. Kalau kita sudah mati, maka dosa sudah tidak ada lagi. Tiga serangkai ini (dosa penyakit maut) selalu berjalan bersama: perbuatan dosa membuat manusia lemah dan diserang penyakit khususnya tubuh. Ketika tubuh menjadi rusak maka sudah tidak layak lagi didiami oleh jiwa. Ketika jiwa meninggalkan tubuh, maka orang itu menjadi mati. Yoh 10:10a … pencuri datang hanya untuk mencuri, membunuh dan membinasakan. Pencuri itu Setan si Iblis, dialah sumber dosa, penyakit dan kematian.

Tapi kematian kita dalam Kristus berbeda dengan perjalanan tiga serangkai akibat perbuatan setan: dosa sakit mati. Dosa, penyakit dan kematian kita sudah diambil alih oleh Yesus Kristus di atas salib. Ketika Yesus dikubur, maka semua dosa dan penyakit kita ikut terkubur. Tetapi, Ketika Yesus bangkit, kita menjadi manusia yang lahir kembali, lahir baru, telah meninggalkan dosa dan penyakit dan kematian kita di dalam kubur bersama Setan. Kita bangkit dan hidup bersama kebangkitan Kristus dalam kemulianNya.

Pola Pikir Surgawi Dikembangkan Dengan Fokus Pada Kehidupan Tersembunyi Kita Di Dalam Kristus

“Karena kamu telah mati, dan hidupmu sekarang tersembunyi bersama Kristus di dalam Allah” (Kol. 2:3).

Aspek lain dari kehidupan yang disalibkan adalah bahwa kita tersembunyi di dalam Kristus. Tersembunyi dalam Kristus artinya roh kita sudah menyatu dengan Roh Kristus, sehingga Setan dan si jahat tidak memiliki akses lagi kepada diri kita yang sebenarnya. Ada banyak konsekuensi dari hal ini yang harus kita internalisasikan setiap hari jika kita ingin mengembangkan pola pikir surgawi.

Pola Pikir Surgawi Dikembangkan dengan Fokus Pada Masa Depan Kita di Dalam Kristus

“Ketika Kristus, yang adalah hidupmu, muncul, maka kamu juga akan muncul bersama Dia dalam kemuliaan” (Kol. 3:4).

Untuk mengembangkan pola pikir surgawi, orang percaya juga harus memahami masa depannya di dalam Kristus. Apa pun yang Anda pikirkan tentang masa depan akan memengaruhi cara Anda hidup hari ini. Jika Anda terbiasa menjadi panutan bisnis secara umum maka Anda akan terus-menerus memikirkan operasional bisnis Anda, mempersiapkan segala sesuatu supaya selalu masuk dalam daftar perusahaan Penerima Penghargaan, atau mempertimbangkan praktek bisnis terbaik untuk diterapkan. Pikiran Anda tentang masa depan memengaruhi cara Anda hidup hari ini.

Dengan cara yang sama, pola pikir surgawi ini dikembangkan melalui pemikiran yang terus-menerus tentang masa depan kita di dalam Kristus. Paulus berkata, “Ketika Kristus, yang adalah hidupmu, muncul, maka kamu juga akan muncul bersama-Nya dalam kemuliaan.” Orang percaya yang benar-benar memahami hal ini dan berfokus pada kedatangan Kristus yang kedua kali dan kemuliaan masa depan kita bersama-Nya akan dimuliakan bersamaNya. Karena kita sebagai individu, sebagai pribadi dimuliakan, maka otomatis perusahaan dan bisnis kita akan menerapkan cara-cara bisnis yang mulia juga.

Sekarang, saat kita melihat Bab 9 Kisah Para Rasul, kita akan melihat ciri-ciri kehidupan orang yang diubahkan. Ini adalah pola untuk semua kehidupan yang diubahkan, ini adalah salah satu bab yang memberi kita beberapa wawasan besar tentang dasar-dasar pengalaman Kristen, yang dapat kita aplikasikan ke lingkungan bisnis dan perusahaan kita.

Ciri-Ciri Kehidupan Yang Berubah.

1. Iman kepada Juruselamat.

Transformasi nyata datang dalam diri Saulus ketika dia menaruh imannya kepada Yesus Kristus. Saul sedang dalam perjalanan ke Damaskus untuk membunuh orang-orang Kristen. Itulah yang ada dalam pikirannya. Di tengah jalan, Tuhan Yesus Kristus menghentikannya di tengah jalan menuju Damaskus sesaat sebelum sampai di kota. Dia jatuh di wajahnya. Pada saat itu Kristus menyatakan diri-Nya kepadanya. Dia melihat Yesus Kristus dalam kemuliaan yang menyala-nyala. Pada saat itu, dia percaya bahwa Yesus adalah apa yang Dia klaim. Mesias yang telah mati dan bangkit dan hidup dan dia menaruh imannya di dalam Yesus Kristus dan transformasi terjadi di Jalan Damaskus.

1 Timotius 1:14 Kasih karunia Tuhan kita dicurahkan kepadaku dengan berlimpah-limpah, disertai dengan iman dan kasih yang ada di dalam Kristus Yesus. Dia berkata, saya diubahkan karena Kristus Yesus. Itu adalah anugerah dan belas kasihan dan harapan dan cinta dan iman yang semuanya terbungkus dalam Yesus Kristus yang mengubah hidup saya. Transformasi kemudian datang melalui iman kepada Juruselamat. Tidak akan pernah ada kehidupan yang diubahkan selain Yesus Kristus.

Hanya Tuhan yang bisa berkata kepada nabi Yehezkiel, “Aku akan mengambil hati yang keras dan memberimu hati dari daging. Aku akan menaruh Roh-Ku di dalam dirimu.” Hanya Yesus yang dapat mengatakan kepada Nikodemus bagaimana caranya dilahirkan kembali. Bagaimana memiliki hidup yang kekal. Kelahiran baru, ciptaan baru, transformasi hanya dapat terjadi di dalam Yesus Kristus.

Dan, pria Saulus dari Tarsus ini berubah pada saat itu. Dia menjadi ciptaan baru. Dia yang mati dalam dosa menjadi hidup bagi Allah. Dia yang tidak peka terhadap kebenaran ilahi mulai merasakan bahwa Tuhan itu baik. Dia yang buta mulai melihat. Dia yang berada dalam kegelapan melangkah ke dalam cahaya yang menyala-nyala. Dia yang hanya melakukan kejahatan terus-menerus mulai memiliki keinginan untuk berbuat baik. Terikat neraka menjadi terikat surga, pemberontak menjadi putra terkasih.

Itu semua terjadi dalam sekejap di Jalan Damaskus. Jadi, jika Anda mencari kehidupan yang diubahkan, satu-satunya tempat Anda akan menemukannya adalah dengan iman pribadi kepada Yesus Kristus.

Itu adalah transformasi posisi. Dia adalah pria baru. Kemudian ada beberapa hal praktis yang perlu disesuaikan saat dia pergi dan transformasi berlanjut. Karena Anda lihat, transformasi kemudian adalah proses menjadi serupa dengan Yesus Kristus dan itu akhirnya akan lengkap ketika kita melihat Dia secara langsung. Kehidupan yang diubahkan dimulai dengan iman kepada Juruselamat.

2. Semangat dalam Doa.

Semangat berarti energi, gairah, dorongan. Doa berarti permohonan. Saya percaya bahwa salah satu ciri dari orang yang benar-benar dilahirkan kembali dan diselamatkan adalah doa. Doa adalah jawaban atas keselamatan. Saya tidak berpikir bahwa doa adalah sesuatu yang harus Anda minta kepada orang Kristen untuk dilakukan. Saya pikir jika Anda benar-benar dilahirkan kembali, Anda melakukannya. Seorang Kristen sejati dapat ditentukan atas dasar semangat dalam doa. Doa disebut nafas orang percaya. Tahukah Anda apa yang ada di udara ketika dihirup? Tiga unsur kimia utama: NOH; Nitrogen, Oksigen, dan Hidrogen. Kalau ini dimasukkan dalam table periodik unsur kimia maka didapatkan angka, yang dalam Ibrani adalah YHVH, atau YHWH … JHV….YEHOVA, AKU ADALAH AKU. Itu nama Tuhan yang dalam perjanjian baru jadi YESUS. Ketika Anda menghirup nafas Anda menghirup Tuhan, Ketika Anda mengeluarkan nafas, tubuh Anda dibersihkan dari unsur CO. Kombinasi CO menghasilkan angka 5 dalam Ibrani yang artinya adalah indikasi sedang dipenuhi, dipersiapkan, dan diberdayakan untuk apapun misi yang diberikan oleh YHWH.

Jadi doa adala menghirup Tuhan untuk mempersiapkan Anda menyelesaikan misi dari Tuhan.

Saulus dibutakan oleh pemandangan Yesus Kristus. Seseorang menuntunnya dengan tangan. Dia tersandung dan dia pergi ke Damaskus dan dia menemukan jalan ke rumah seorang pria bernama Yudas, bukan Iskariot. Kisah Para Rasul 9:9 Selama tiga hari ia buta, dan tidak makan atau minum apa pun. Tuhan menyuruhnya pergi ke sana dan tiga hari dia tidak makan dan minum.

Itu adalah hari-hari ketika dia berkonsentrasi pada Yesus Kristus. Itu adalah hari-hari ketika kejutan transformasi mulai menetap di otaknya mengubah pola pikirnya. Dia mulai memahami apa yang terjadi begitu cepat dan dinamis.

3. Kesetiaan dalam Pelayanan.

Nyanyian lain dari kehidupan yang diubahkan adalah kesetiaan dalam pelayanan. Sekarang Ananias telah tinggal di Damaskus dan saya yakin sejak saat dia diselamatkan dia telah setia dalam pelayanan kepada Tuhan. Sangat jelas bagi saya bahwa dia adalah seorang hamba Tuhan dari kepekaannya terhadap suara Tuhan ketika Tuhan berkata Ananias, dan dia pergi. Ketika Tuhan berbicara, Yesaya berkata, “Inilah Aku, utuslah Aku.” Dia sudah siap. Saat Saul diselamatkan, apa hal selanjutnya yang dia katakan? Sekarang saya siap melayani Tuhan.

Ada orang yang diselamatkan selama 10-20 bahkan 50 puluh tahun atau lebih dan tidak melayani Tuhan. Kemudian ada juga orang-orang Kristen yang sejak saat keselamatan mereka menjalani kehidupan pelayanan penuh sampai hari kematian mereka. Contoh klasik adalah seorang pria bernama Saul. Saulus menyerahkan hidupnya kepada Yesus Kristus pada saat keselamatan dan dia tidak pernah mengambil kembali klaim atas hidupnya sampai hari kepalanya diletakkan di atas balok dan kepala kapak memenggal lehernya. Dia tidak pernah mengambilnya kembali. Kesetiaan dalam pelayanan dibuktikan sepanjang umurnya sejak lahir baru, sejak dia menerima keselamatan dari Yesus Kristus.

Ananias ragu untuk pergi, karena memori dia yang telah mendengar tentang kejahatan Saulus terhadap orang Kristen di Yerusalem. Tuhan menerima keraguan yang tersisa dalam pikiran Ananias. Kisah Para Rasul 9:15 Tetapi Tuhan berkata kepada Ananias, “Pergilah! Orang ini adalah alat pilihan-Ku untuk mewartakan nama-Ku kepada orang-orang bukan Yahudi dan raja-raja mereka dan kepada orang-orang Israel.” Ananias, ayo, pergi.

Saya menyukai kenyataan bahwa Tuhan menuntut pelayanan segera dari Paulus. Kisah Para Rasul 9:20 Segera ia mulai memberitakan di rumah-rumah ibadat bahwa Yesus adalah Anak Allah.

Sekarang Tuhan bergerak ke dalam segala bidang. Michio Kaku seorang ahli teori fisika dan futuris dari Universitas Harvard, California, Berkelay, dan lainnya. Bukunya The Future of Mind merupakan pencarian ilmiah untuk memahami, meningkatkan dan memberdayakan pikiran. Buku lainnya Persamaan Tuhan, The God Equation adalah pencarian teori segalanya (theory of everything) yang merupakan salah satu buku nonfiksi terlaris di The New York Times pada April 2021. Buku ini menjelaskan suatu pendekatan faktual tentang teori kehidupan, penciptaan alam semesta, dan bagaimana fisika modern meletakkan pondasinya atas semua hukum-hukum alam yang mengatur galaksi, planet dan tempat tinggal kita yang disebut bumi. Bukankah ini misi Tuhan untuk memberitahu anak manusia apa yang Tuhan maksudkan dalam Kitab Kejadian?

Bagaimana dengan para pebisnis yang menjadi orang terkaya di dunia? Uang tunai atau bank hanya sebagian kecil dari kekayaan mereka. Kekayaan mereka terutama terikat dalam perusahaan mereka, portofolio saham dan real estat, dan asset lainnya. Mereka memandang uang sebagai sesuatu untuk diinvestasikan bukan untuk dibelanjakan. Uang adalah bentuk energi (semangat, daya) dalam bisnis universal yang memungkinkan mereka membuat sesuatu terjadi, untuk mentransformasi visi mereka menjadi kenyataan. Ada sembilan alasan yang menjadi motivasi orang terkaya menjadi berhasil: memecahkan masalah, memperbaiki produk dan jasa, inovasi, berkompetisi untuk membuktikan keunggulan, dan menang dalam setiap pertarungan bisnis, membangun sesuatu, menciptakan dampak sosial, bertahan, dan memiliki kebebasan yaitu banyak yang dikerjakan yang mengontrol sepanjang hidup Anda. Motivasi paling utama seseorang menjadi kaya adalah keinginan kuat untuk bebas dan merdeka. Apa?

Bukankah alasan dan motivasi para pebisnis untuk menjadi paling kaya di dunia adalah apa yang sudah disediakan Tuhan Yesus dengan mudah? Lihatlah Firman berikut:

Tuhan adalah Roh, dimana Roh Tuhan berada, disitu ada kebebasan dan kemerdekaan. (2 Kor 3:17)

Kamu akan memahami kebenaran, dan kebenaran akan membuat kamu merdeka. (Yoh 8:32)

Hiduplah sebagai orang yang merdeka, jangan gunakan kemerdekaanmu sebagai kedok menutupi kejahatan, tetapi hidup sebagai hamba-hamba Tuhan. (1 Petr 2:16-17).

Jadi bagaimana Anda mengelola bisnis sebagai misi? Dengan mengelola setiap orang secara individu pribadi.

Diterbitkan oleh WEABCID

Pelayanan holistik berbasis bisnis sebagai ministri. WEABCID, World Evangelical Alliance Business Coalition Indonesia, dipimpin oleh National Coordinator Rev. Dr. Mahli Sembiring, MSi, CPA, BKP. Koalisi Bisnis WEA adalah departemen bisnis Aliansi Injili Dunia dan berfungsi sebagai pusat informasi & sumber daya yang menyediakan kepemimpinan strategis dan pemikiran bagi para pemimpin bisnis, pelayanan, dan gereja. World Evangelical Alliance adalah organisasi internasional terbesar dari gereja dan pelayanan evangelis dan memberikan identitas, suara, dan platform di seluruh dunia kepada lebih dari 600 juta orang Kristen di 129 negara.

Tinggalkan Balasan

Please log in using one of these methods to post your comment:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d blogger menyukai ini: