BISNIS SEBAGAI MISI DAN UNTUK MINISTRI
Misi dan Ministri
Misi dan Ministri (Pelayanan) adalah dua hal yang berbeda. Tidak ada perbedaan hitam-putih antara apa itu “Pelayanan” dan apa itu “Misi;” Konsep keduanya – dan bagaimana kita mempraktikkannya di dalam gereja, dan pelayanan Kristen lainnya jelas berbeda.
Misi, dalam pemahaman biblikal, adalah benar-benar Misi Tuhan: mengembalikan bumi dan segala isinya, dunia tempat kita hidup kepada tatanan kehidupan Kerajaan Surga. (Kej 1:28, 2:15) Manusia diciptakan untuk memiliki hubungan yang sempurna denganNya, dalam mewujudkan Kerajaan Surga di bumi. Gereja ditetapkan oleh Yesus Kristus menjadi mitra Allah dalam Misi itu dengan mewartakan Kerajaan Allah baik dalam perkataan maupun perbuatan. Kita harus mengikuti teladan Yesus dalam menunjukkan kehadiran Kerajaan Surga di bumi, antara lain dengan menyembuhkan yang sakit, memberi makan yang lapar, mengajar semua orang berjalan dalam jalan kehidupan Kristus, berkhotbah dalam membangkitkan inspirasi dan kehendak menjadi pengikut Kristus yang setia, baik bagi mereka yang sudah maupun yang belum berada di dalam gereja.
Pelayanan atau ministry atau kementerian, di sisi lain, adalah pekerjaan semua orang dan lembaga yang dibuat oleh manusia sebagaimana juga pekerjaan setiap orang dalam kumpulan orang (organisasi), setiap manusia. Kegiatan setiap hari yang membuat kita terus berjalan dalam kehidupan di dunia ini. Pelayanan memberikan fungsi yang sangat penting di dalam kehidupan antar manusia. Pelayanan adalah cara untuk mewujudkan perintah Yesus Kristus: mengasihi sesamamu manusia. Ini sangat penting bagi semua orang untuk berfungsi dalam hidupnya melalui pekerjaannya, usahanya, sekolahnya, kegiatan bermainnya, di lingkungannya, baik secara administrasi, pemrograman, pemeliharaan, pengajaran dan banyak lagi. Dalam tatanan pemerintahan dunia ini kita mengenal istilah kementerian yang dipimpin oleh seorang menteri.
Pelayanan adalah semua yang perlu dilakukan oleh setiap orang tidak terkecual oleh gereja sebagai persekutuan orang. Kita mengikuti teladan Yesus yaitu kita berada di dunia menjangkau mereka yang belum mengetahui kehadiran Yesus Kristus yang penuh kasih dalam hidup mereka, sebagai Raja segala raja dan juga Raja bagi pribadi dirinya sendiri.
Misi fokus secara internal Kerajaan Surgawi. Ministri fokus secara eksternal, dunia universal.
Dalam konteks manusia duniawi maka misinya adalah mewujudkan cita-citanya. Ministrinya adalah kewajibannya sebagai warga Negara sekaligus warga dunia. Mengapa? Karena hampir semua Negara adalah anggota PBB yang memberikan banyak rujukan mengelola pemerintahan yang diadopsi atau diratifikasi oleh setiap Negara anggotanya. Di mana Anda memfokuskan waktu dan upaya dan keuangan Anda? Untuk yang sudah ada pada Anda itu disebut misi. Untuk yang masih perlu Anda cari itulah pelayanan. Jika Anda hanya fokus pada apa-apa yang sudah ada pada diri Anda, maka Anda kehilangan sebagian besar makna tumbuh kembang warga dunia. Cepat atau lambat Anda akan tersiksa oleh perbedaan perilaku antara misi dan ministry Anda, apabila fokus Anda internal.
Mari kita lihat perjalanan hidup seorang Kristen. Ketika kita menjadi murid, panggilan kita tidak berakhir di situ. Bagian dari menjadi murid dan pengikut Yesus Kristus adalah membuat murid baru. Untuk membuat murid baru membutuhkan pergi ke luar gereja, seperti yang Yesus lakukan. Lihat saja contohnya dalam Markus 6:30-44, di mana Yesus memberi makan 5.000 orang. Dia telah menghabiskan banyak waktu hanya dengan 12 muridNya, tetapi ketika dia melihat massa, dia berbelas kasih kepada mereka dan memberi makan mereka semua. Yesus memenuhi kebutuhan fisik mereka dalam mukjizat itu. Mukjizat itu Yesus gunakan untuk menunjukkan Kemuliaan Tuhan, bahwa Kerajaan Surga sudah hadir kepada mereka.
Luangkan waktu sejenak untuk merenungkan program gereja Anda sendiri. Siapa penerima manfaat utama? Anggota Anda sendiri? Atau mereka yang belum menjadi anggota atau mungkin belum pernah menjadi anggota? Selalu ada lebih banyak orang yang perlu mengetahui kasih karunia Tuhan dan Juruselamat kita Yesus Kristus, daripada mereka yang sudah ada di dalam gereja. Apa yang Anda lakukan untuk menjangkau mereka? Lakukanlah seperti yang dilakukan oleh Yesus Kristus, pergi keliling dan tunjukkan kehadiran Kerajaan Surga di setiap tempat yang siap menerimaNya. Keluarlah dari zona nyaman Anda dalam gereja Anda sendiri. Berhenti mencari kepuasan atas kepentingan diri sendiri dan mulai bergerak mencari kepuasan seperti doa yang diajarkan oleh Raja Yesus: “Bapa kami yang disurga, dimuliakanlah namaMu, datanglah kerajaanMu, jadilah kehendakMu di bumi seperti di surga…”.
Tetapi kesebelas murid itu pergi ke Galilea, ke gunung yang telah ditentukan Yesus. Ketika mereka melihat Dia, mereka menyembah Dia; tapi ada juga yang ragu. Dan Yesus datang dan berbicara kepada mereka, katanya, “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di surga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku, baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, ajar mereka untuk melakukan semua yang Aku perintahkan kepadamu; dan lihatlah, Aku menyertai kamu selalu, bahkan sampai akhir zaman.” – MATIUS 28:16-20, NASV
Ini adalah instruksi dari Yesus, “Amanat Agung,” yang mengirim Kekristenan ke seluruh dunia dan itu adalah perintah yang mendorong upaya misi hari ini.
Selama beberapa dekade terakhir, telah terjadi pergeseran dalam pendekatan keseluruhan gereja terhadap misi. Sebagian dimulai dengan diciptakannya istilah “Jendela 10/40” oleh ahli strategi misionaris Kristen Luis Bush pada tahun 1990, gereja-gereja, dewan misi dan misionaris di seluruh Amerika Serikat mulai berpikir tentang apa arti sebenarnya dari “misi”.
Seiring waktu, banyak yang mulai mengembangkan pandangan yang sangat spesifik tentang apa itu misi, memicu perdebatan yang sekarang dikenal sebagai “Missions v. Ministry.”
Konsep Jendela 10/40 penting dalam perdebatan, menurut Daniel Sterkenburg, profesor bisnis internasional di Universitas Cedarville. Sterkenburg dibesarkan dalam keluarga misionaris. Dia juga ahli tetap universitas di persimpangan (cross) dan sinergi bisnis internasional dan pekerjaan misi.
Jendela 10/40 adalah bagian dunia yang terletak antara 10 dan 40 derajat utara khatulistiwa. Dengan mengecualikan zona yang berada di Amerika, itu adalah wilayah dunia yang paling banyak mengalami kemiskinan dan kejahatan dan juga memiliki akses paling sedikit ke sumber daya Kristen dan Injil secara keseluruhan. Daerah ini berisi negara-negara termiskin di dunia. Mereka terutama dari kaum Muslim, Hindu, ateis dan praktisi dari berbagai agama suku. Ini juga mencakup hampir dua pertiga dari populasi dunia, terutama karena jendela yang berisi Cina dan India.
Sejak konsep Jendela 10/40, banyak misionaris dan dewan misi telah mengalihkan hampir semua perhatian mereka ke area yang terkandung di dalamnya.
Terjadi perdebatan yang berusaha untuk menemukan di mana batas antara pekerjaan misi murni dan apa yang dapat dianggap sebagai pelayanan sederhana. Salah satu pandangan populer adalah bahwa pelayanan tidak dapat dianggap sebagai misi kecuali secara khusus ditargetkan untuk menyebarkan Injil kepada kelompok orang yang tidak memilikinya sama sekali. Agen misi yang terutama berfokus pada Jendela 10/40 secara konsisten percaya bahwa misi yang sebenarnya adalah untuk kelompok yang belum terjangkau.
Pandangan lain berpendapat, bahwa bukan masalah lokasi, melainkan kondisi spiritual kelompok dan konteks area yang Anda targetkan yang menentukan apakah itu benar-benar operasi misi atau tidak. Dr. Don Grigorenko, profesor misi dan studi antarbudaya di Cedarville, mantan misionaris jangka panjang ke Nepal adalah salah satu pendukung pandangan ini. Siapa pun yang tidak menghabiskan waktu mereka di tempat yang sebagian besar terdiri dari agama non-Kristen atau tidak memiliki infrastruktur Kristen yang besar bukanlah seorang misionaris. Sebaliknya, mereka hanya akan melayani gereja yang sudah ada di sana.
Posisi ini juga menyatakan bahwa para misionaris Barat sedang membuang-buang waktu mereka di tempat-tempat yang telah memiliki orang-orang Kristen dan gereja-gereja lokal yang jauh lebih cocok untuk melayani sesama penduduk setempat daripada yang bisa dilakukan oleh misionaris Barat.
Apakah ada gereja yang tumbuh dan berkembang biak dengan kehadiran orang-orang Barat di negara itu untuk menjangkau mereka sendiri? Jika tidak, maka Anda memiliki ladang misi. Jika itu sudah ada, itu bukan ladang misi. Anda melayani pelayanan yang sudah ada di sana. Ini ministry.
Di sisi lain ada garis yang sangat longgar atau tidak ada garis sama sekali antara pekerjaan misi dan pelayanan. Mereka adalah satu dan sama. Orang-orang Kristen perlu mengingat bahwa seluruh dunia juga memiliki kebutuhan. Tema keseluruhan Amanat Agung harus menjadi satu-satunya ujian untuk apa yang didefinisikan sebagai misi dengan cara yang jauh lebih besar. Terlepas dari seberapa banyak gereja ada di suatu daerah, atau seberapa mapan Kekristenan di sana, masih ada orang di sana yang membutuhkan Kristus. Jika seseorang ada di sana dengan maksud untuk menawarkan Injil kepada mereka, itu bisa jadi misi.
Hampir tidak ada perjalanan misi jangka pendek yang benar-benar dapat dilakukan di misi, tetapi untuk alasan yang berbeda. Misi jangka pendek tidak pergi ke tempat-tempat yang belum terjangkau. Mereka pergi ke tempat-tempat yang telah dicapai, hampir setiap saat. Itu adalah kesempatan pelayanan atau pengalaman budaya yang bagus. Ada banyak bahaya dengan perjalanan misi jangka pendek. Bukannya mewartakan Kerajaan Surga, tetapi mereka menjadi turis untuk mencari kepuasaan sementara mereka, dengan petualangan di wilayah yang baru dan sama sekali asing bagi mereka.
Apa itu misi, dan apa dasar utama misi gereja? Kata misi itu sendiri berasal dari kata kerja Latin missio, yang berarti “mengutus.” Jadi, secara harfiah, misi ada hubungannya dengan pengiriman. Dalam Kitab Suci, kita melihat kata kerja mengutus atau mengirim digunakan berulang-ulang, dalam banyak cara. Tetapi ada perasaan di mana seluruh kehidupan gereja dan seluruh pengalaman orang Kristen pada akhirnya berakar pada semacam pengutusan yang didasarkan pada otoritas dan tindakan Tuhan sendiri.
Allahlah yang menetapkan, menguduskan, dan mengamanatkan misi gereja. Salah satu bagian paling terkenal dalam Alkitab berbicara tentang misi ini: “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya barangsiapa percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yohanes 3:16). Banyak orang tahu ayat ini, tapi berapa banyak yang tahu ayat berikutnya? “Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghukum dunia, melainkan agar dunia diselamatkan oleh Dia” (ay.17). Motif di balik tindakan penebusan ilahi yang dikristalkan dalam Yohanes 3:16 terletak pada tindakan Allah dalam mengutus Anak-Nya ke dunia. Tujuannya tidak negatif tetapi positif; Allah tidak mengutus Anak untuk tujuan penghakiman, melainkan untuk tujuan penebusan. Ayat 34 mengungkapkan lebih banyak tentang misi itu: “Sebab dia yang diutus Tuhan, mengucapkan firman Tuhan, karena Dia memberikan Roh tanpa batas.” Siapakah orang yang diutus Tuhan? Itu adalah Yesus Kristus, dan Dia diutus untuk mengucapkan firman Tuhan dan memberikan Roh Kudus tanpa batas.
Yesus juga berbicara dalam Doa Imam Besar-Nya tentang mengucapkan firman Allah dan tentang diutus oleh Bapa: “Sebab Aku telah memberikan kepada mereka firman yang Engkau berikan kepada-Ku, dan mereka telah menerimanya dan mengetahui dengan benar, bahwa Aku datang dari Engkau; dan mereka percaya, bahwa Engkau yang mengutus Aku” (Yohanes 17:8). Saat Dia terus berdoa untuk para murid, Dia berkata, “Seperti Engkau mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia” (ay. 18). Di sini kita melihat dasar misi gereja. Allah mengutus Kristus; Kristus mengutus gereja, gereja mengutus misionaris. Dasar alkitabiah untuk misi adalah Sabda Allah yang diucapkan dalam otoritas ilahi; itu adalah mandat Kristus.
Kita hidup di masa di mana budaya sekuler dan banyak otoritas gerejawi mengabaikan seluruh konsep misi dunia. Beberapa orang mengklaim bahwa waktu aktivitas misionaris dunia telah berakhir. Satu argumen yang ditawarkan untuk ini adalah bahwa misi tidak hanya tidak perlu tetapi juga merupakan kekuatan destruktif yang dilepaskan ke dunia. Tuduhannya adalah bahwa misi dunia tidak lebih dari platform untuk imperialisme dan untuk eksploitasi negara-negara terbelakang oleh negara-negara industri di dunia. Ini fakta yang tidak dapat dipungkiri bagi bangsa Indonesia ketika Portugis dan Belanda menjajah Indonesia. Bahwa akibatnya sampai sekarang masih dapat dirasakan di daerah-daerah tertentu. Pengalaman pribadi keluarga kami, ketika orang tua kami yang seorang penginjil jatuh sakit dan dibawa ke rumah sakit di Solo, Jawa Tengah, dokter yang menanganinya adalah seorang muslim. Ketika mengetahui orang tua kami seorang Kristen, maka dengan spontan si dokter berkata bahwa “agama kamu adalah agama penjajah”.
Ada juga pertimbangan sosiologis bahwa peradaban Negara asal misionaris adalah pengaruh yang merusak terhadap penduduk asli yang tidak bersalah yang akan memiliki kesejahteraan dan perdamaian yang lebih besar tanpa masalah dunia Barat yang mau tidak mau dibawa dalam tas karpet misionaris. Artinya konflik kepentingan dan berbagai persoalan, tanpa sadar atau dengan sadar dibawa oleh misionaris ke wilayah baru, dan meneruskan konflik itu. Namun, banyak wilayah yang tadinya selalu terjadi perang antara suku atau kelompok, dan kanibal, setelah kedatangan misionaris perang itu berkurang dan kanibalisme menghilang. Contohnya di desa kepulauan Faluja, yang diperebutkan antara suku kepulauan Tonga dan Fiji. Contoh lainnya adalah kisah misionaris di pulau Papua yang telah beredar banyak film dan videonya.
Misi modern telah beralih menjadi pelayanan holistik. Mereka menyediakan sumber daya medis, pendidikan, dan pertanian yang berharga, dan kehidupan ekonomi masyarakat di samping pekerjaan penting mengkhotbahkan Injil. Jumlah misionaris dari barat ke Negara dunia ketiga di lapangan terus menurun, karena sebagian besar gereja barat tidak lagi percaya bahwa perlu untuk memenuhi mandat Kristus untuk membawa Injil ke ujung bumi. Tetapi di sisi lain, gereja-gereja di Negara dunia ketiga sudah jauh lebih bertumbuh dan berkembang dibandingkan dengan gereja-gereja di Negara barat. Pertumbuhan dan perkembangan gereja-gereja di Negara dunia ketiga telah mengambil alih peran yang dulunya dimainkan oleh gereja-gereja Negara barat.
Ini terjadi karena misi Tuhan selalu menjadi program pengiriman. Tuhan berbicara kepada Abram di negeri orang Kasdim dan mengirimnya ke negeri baru di mana dia akan menjadi bapa dari suatu bangsa yang besar. Tuhan datang kepada Musa di tengah-tengah padang gurun Midian dan mengirim Musa kepada Firaun dengan pesan, “Biarkan umat-Ku pergi.” Allah mengutus anak-anak-Nya keluar dari Mesir dan masuk ke Tanah Perjanjian. Ketika mereka tidak taat pada perjanjian yang telah dibuat Allah dengan mereka, Dia mengutus para nabi untuk memperingatkan mereka. Ketika Allah melihat utusan yang dikirimnkan sebelumnya tidak membawa mereka bersekutu denganNya, Dia mengutus Putra-Nya, Yesus Kristus.
Kata rasul berarti ”orang yang diutus”. Pada zaman Perjanjian Baru, seorang rasul adalah orang yang akan membawa otoritas untuk berbicara atas nama orang yang telah mengutusnya. Dalam Perjanjian Baru, Rasul pertama adalah Kristus sendiri, yang diutus oleh Bapa. Kemudian, Bapa dan Anak mengutus Roh Kudus. Kemudian, Roh dicurahkan ke atas gereja, dan gereja diutus untuk menyelesaikan pelayanan Kristus di seluruh dunia—ke setiap bahasa, ke setiap bangsa, ke setiap suku.
Dalam Roma 10, Paulus mengajukan serangkaian pertanyaan yang berbicara langsung tentang tanggung jawab kita. Setelah menegaskan bahwa “setiap orang yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan” (ay. 13), ia kemudian bertanya:
Lalu bagaimana mereka akan memanggil Dia yang tidak mereka percayai? Dan bagaimana mereka bisa percaya kepada Dia yang belum pernah mereka dengar? Dan bagaimana mereka bisa mendengar tanpa ada yang berkhotbah? Dan bagaimana mereka berkhotbah kecuali mereka diutus? Seperti ada tertulis, ”Betapa indahnya perjalanan orang yang memberitakan kabar baik!” (ay. 14-15)
Tidak ada yang dapat memanggil Kristus untuk menyelamatkan mereka jika mereka tidak percaya kepada-Nya. Paulus meletakkan jarinya pada tantangan dan tanggung jawab gereja: mengutus, agar orang-orang dapat mendengar tentang Kristus, dan setelah mendengar, dapat percaya dan diselamatkan.
Kapan mandat misionaris berakhir? Ketika itu telah digenapi, dan mandat Kristus telah selesai.
Jika semua bangsa sudah menjadi murid Kristus dan mereka melakukan apa yang diajarkan oleh Yesus Kristus, artinya Yesus sudah menjadi Raja mereka seutuhnya. Jika seseorang berdiri dalam pertemuan gereja dan mengatakan bahwa hari misi telah berakhir, maka lawan dia dengan sekuat tenaga, karena orang itu tidak lain adalah menganjurkan pengkhianatan kepada Tuhan gereja. Adalah tugas gereja untuk memenuhi Amanat Agung, untuk mengirim orang ke seluruh dunia. Itulah yang dimaksud dengan misi.
Dasar Alkitabiah untuk Misi
Misi menunjukkan bahwa hati Tuhan ada bagi Bangsa-bangsa.
Nations = Yunani adalah ethnos (terdengar seperti etnis) atau panta ta ethne = semua bangsa; Ibrani adalah gowy.
Alkitab adalah satu buku yang kohesif dengan pendahuluan, cerita, dan penutup.
Kej 1:28 Firman pertama Tuhan kepada umat manusia: “berbuah dan berkembang biak, memenuhi bumi, menguasainya”.
Kej 3:1-24 Dosa masuk ke dunia membawa kematian dan keterpisahan dari Tuhan diturunkan dari semua generasi sampai Tuhan menebus bahwa dia telah menciptakan manusia, memutuskan untuk menghapus seluruh bumi dengan air bah dan memulai kembali dengan keluarga satu orang.
Kej 9:1 firman pertama Tuhan kepada Nuh setelah ia turun dari bahtera: “berbuah dan berkembang biak, memenuhi bumi, menguasainya”.
Kej 11:1-4 Ada satu bahasa di bumi; dosa utama orang-orang di Babel adalah mereka ingin membuat NAMA untuk diri mereka sendiri dan TIDAK diceraiberaikan.
Kej 11:7-9 Tuhan mengacak bahasa dan orang-orang tersebar di seluruh bumi menyiapkan panggung untuk cerita kita.
Kej 12:1-3 Tuhan memilih seorang pria bernama Abraham dan keturunannya (Israel) sebagai umat istimewanya untuk diberkati olehnya (garis atas perjanjian) sehingga mereka menjadi berkat untuk semua orang (garis bawah perjanjian).
Kej 18:17-19 Perjanjian diulangi kepada Abraham di hadapan orang lain.
Kej 22:15-18 Abraham mendengar perjanjian itu lagi setelah kesediaan dan ketaatannya untuk mengorbankan putranya… Tuhan berkata “Aku bersumpah demi diriku sendiri” bahwa ini akan terjadi sehingga kita tahu bahwa itu akan terjadi karena dia dinyatakan lulus.
Kej 26:2-4 Isaac mendapatkan janji yang sama yang diberikan Abraham.
Kej 28:12-14 Yakub mendapat janji yang sama yang diberikan kepadanya. Kisah berlanjut dengan Yusuf di Mesir dan orang Israel yang bertambah jumlahnya sebagai budak.
Yes 42:1 Tuhan akan menaruh Roh-Nya di dalam hamba-Nya dan yang dipilih (Yesus) dan membawa keadilan bagi bangsa-bangsa.
Gal 3:7-9 Paulus menyebut “injil” panggilan Abraham untuk memberkati bangsa-bangsa; kita perlu tahu bahwa kita adalah anak-anak Abraham oleh iman.
Kel 6:1-5 Tuhan mengingatkan Musa tentang perjanjian dan mengatakan bahwa dia akan membebaskan Israel dari perbudakan karenanya.
Kel 12:37-38 “Orang lain” pergi bersama orang Israel ketika mereka meninggalkan Mesir.
Ul 2:25 Tuhan akan membuat semua bangsa di bawah langit mendengar dan takut akan Israel. Mengapa? Supaya semua menyembah Yahweh.
Ul 4:5-8 Tuhan memberi Israel sepuluh perintah dan hukum kebenaran lainnya sehingga bangsa-bangsa akan melihat hikmat, pengertian, dan tahu bahwa Tuhan Israel ada di dekat mereka (pribadi) dan mendengar doa mereka.
Yos 2:1-24 Rahab membantu Israel karena dia telah mendengar tentang Tuhan mereka. (Banyak contoh tentang orang-orang Yahudi yang memberkati orang-orang bukan Yahudi dalam PL.)
1 Sam 17:45 Daud mengalahkan orang Filistin agar seluruh dunia tahu bahwa ada Tuhan di Israel.
1 Taw 14:17 Tuhan membuat semua bangsa takut akan Daud. Mengapa? Dia adalah seorang pria yang berkenan di hati Tuhan.
1 Taw 16:8 Daud mulai mengumumkan bahwa semua bangsa harus menyembah Tuhan.
2 Taw 9:22-23 Raja Salomo lebih kaya dan bijaksana daripada semua raja di bumi; orang-orang dari segala bangsa mendengarkan.
Neh 6:15-16 Semua bangsa kagum ketika tembok Yerusalem dibangun kembali dalam 52 hari.
Mzm 67:1-7 Daud memahami hati Tuhan bagi bangsa-bangsa – (ay. 7) Tuhan memberkati kita sehingga ujung bumi takut akan Dia.
Mzm 46:10 Diam dan ketahuilah bahwa Akulah Tuhan; Aku akan ditinggikan di antara bangsa-bangsa di seluruh bumi.
Yes 26:17-18 Israel memahami bahwa tugasnya adalah menjadi utusan keselamatan Allah bagi bangsa-bangsa tetapi tidak melakukan tugasnya.
Yeh 5:5-7 Ini adalah Yerusalem yang telah Kutempatkan di pusat semua bangsa, tetapi dia memberontak terhadap hukum-Ku; lihatlah letak geografis pusat Israel di dunia dan lihatlah bagaimana Tuhan menjadikannya strategis dalam menggunakannya sebagai berkat bagi semua bangsa.
Dan 6:25-26 Seorang raja non-Yahudi, Darius, memberitahu semua orang, bangsa, dan bahasa untuk takut dan menghormati Tuhan Daniel; kadang-kadang Tuhan membiarkan instrumen pilihannya dibawa ke perbudakan atau ke pengasingan untuk menjadi berkat bagi semua bangsa.
Dan 7:13-14 Anak Manusia diberikan kekuasaan, kekuatan, dan kerajaan di mana semua bangsa dan suku bangsa melayani dia.
Amos 9:7 Tuhan mengasihi semua orang secara setara.
Mal 1:11 Nama Tuhan akan menjadi besar di antara semua bangsa.
Kata bangsa-bangsa (Negara-negara) digunakan lebih dari 500 kali dalam Perjanjian Lama.
Mrk 11:17 Yesus mengerti keinginan Tuhan untuk semua bangsa; “rumahku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa”.
Mat 24:14 Injil ini akan diberitakan di seluruh dunia sebagai kesaksian kepada semua bangsa dan kemudian akhir zaman akan datang.
Mat 28:19-20 Pergi dan jadikanlah semua bangsa murid-Ku membaptis dan mengajar mereka untuk menaati Kristus.
Luk 24:45-49 Yesus membuka pikiran mereka sehingga mereka dapat memahami Kitab Suci (Perjanjian Lama); Kristus akan menderita dan bangkit pada hari ketiga (memberkati kita) dan kemudian pertobatan dan pengampunan dosa akan diberitakan ke semua bangsa (untuk memberkati orang lain).
Mrk 16:15 Kisah Para Rasul 1:8 Roh Kudus akan memberi Anda kuasa; jadilah saksi-Ku di Yerusalem, Samaria, Yudea, dan sampai ke ujung bumi.
Kisah Para Rasul 2:6 Para murid berasal dari Galilea bukan Yerusalem (7), Yesus berkata untuk tinggal di Yerusalem karena itu adalah pusat yang strategis bukan karena dari sanalah mereka berasal dan akrab.
Kisah Para Rasul 2:4, 8-11 Yesus berbicara tentang kedatangan Roh Kudus sebagai puncak dari Perjanjian Yang Baru; para murid harus menunggu Dia datang sebelum melayani; itu adalah hari gereja abad pertama dimulai; 3000 orang diselamatkan; Roh Kudus memulai pelayananNya dan mengatur nada dari sisa Perjanjian Baru dengan meminta orang-orang dari setiap bangsa di bawah bumi mendengarkan Injil dalam bahasa mereka sendiri.
2 Pet 3:9; 1 Tim 2:1-4; Rom 10:13-15, 52:6-10; Rom 15:18-21.
Wah 5:9 orang-orang ditebus dari setiap suku, bahasa, umat, dan bangsa
Wah 7:9-10 orang-orang dari segala bangsa, bahasa dan kelompok orang menyembah Anak Domba!
Dasar Alkitabiah untuk Ministri
Dasar ministry adalah kasih dan menepati janji.
Ulangan 7:7-8 “Tuhan tidak memberikan kasih-Nya kepadamu atau memilihmu karena kamu lebih banyak daripada semua bangsa, karena kamu adalah yang paling sedikit dari semua bangsa, tetapi karena Tuhan mencintaimu dan menepati sumpah yang Dia ucapkan kepada nenek moyangmu. Tuhan membawa kamu keluar dengan tangan yang kuat dan menebus kamu dari rumah perbudakan, dari tangan Firaun raja Mesir.
Ulangan 9:4-5 “Jangan berkata dalam hatimu, ketika Tuhan, Allahmu, telah mengusir mereka dari hadapanmu, ‘Karena kebenaranku, Tuhan telah membawa aku untuk memiliki negeri ini,’ tetapi karena kejahatan bangsa-bangsa inilah Tuhan merampas mereka sebelum kamu bertindak. Bukan karena kebenaranmu atau karena kejujuran hatimu maka kamu akan memiliki tanah mereka, tetapi karena kejahatan bangsa-bangsa inilah Tuhan, Allahmu, mengusir mereka dari hadapanmu, untuk meneguhkan sumpah yang disumpahkan Tuhan kepada nenek moyangmu, kepada Abraham, Ishak dan Yakub.
Ministry karena pilihan, panggilan atau penugasan/penunjukan oleh Tuhan.
1 Korintus 1:27-29 Tetapi Tuhan telah memilih hal-hal dunia yang bodoh untuk mempermalukan orang yang berhikmat, dan Tuhan telah memilih hal-hal yang lemah dari dunia untuk mempermalukan hal-hal yang kuat, dan hal-hal duniawi dan yang hina telah dipilih Tuhan, hal-hal yang tidak, sehingga Dia dapat meniadakan apa yang ada, sehingga tidak ada orang yang dapat bermegah di hadapan Allah.
Keluaran 3:11 Tetapi Musa berkata kepada Allah, “Siapakah aku ini, sehingga aku harus menghadap Firaun dan membawa anak-anak Israel keluar dari Mesir?” Hakim 6:15 Dia berkata kepada-Nya, “Ya Tuhan, bagaimana aku akan membebaskan Israel? Lihatlah, keluargaku adalah yang terkecil di Manasye, dan aku yang termuda di rumah ayahku.”
1 Samuel 9:21 Saul menjawab, “Bukankah aku orang Benyamin, dari suku Israel yang paling kecil, dan keluargaku yang paling kecil dari semua keluarga suku Benyamin? Lalu mengapa Anda berbicara kepada saya dengan cara ini? ”
1 Samuel 18:18 Tetapi Daud berkata kepada Saul, “Siapakah aku dan bagaimana hidupku atau keluarga ayahku di Israel, sehingga aku menjadi menantu raja?”
1 Raja-raja 3:7 Sekarang, ya Tuhan, Allahku, Engkau telah mengangkat hamba-Mu menjadi raja menggantikan ayahku, Daud, tetapi aku hanyalah seorang anak kecil; aku tidak tahu bagaimana cara keluar atau masuk.
Yesaya 6:5 Lalu aku berkata, “Celakalah aku, karena aku binasa! Karena aku orang yang najis bibir,
Dan aku tinggal di antara orang-orang yang najis bibir; Karena mataku telah melihat Raja, Tuhan semesta alam.”
Yeremia 1:6 Lalu aku berkata, “Aduh, Tuhan Allah! Lihatlah, aku tidak tahu bagaimana berbicara,
Karena aku masih muda.”
1 Samuel 3:10 Kemudian Tuhan datang dan berdiri dan memanggil seperti di waktu lain, “Samuel! Samuel!” Dan Samuel berkata, “Bicaralah, karena hamba-Mu mendengarkan.”
Yesaya 6:8 Kemudian aku mendengar suara Tuhan, berkata, “Siapakah yang akan Aku utus, dan siapa yang akan pergi untuk Kami?” Lalu saya berkata, “Ini saya. Kirim saya!”
Ibrani 11:1-2 Sekarang iman adalah kepastian akan hal-hal yang diharapkan, keyakinan akan hal-hal yang tidak terlihat. Karena dengannya orang-orang zaman dahulu memperoleh persetujuan.
Kejadian 27:19-24 Yakub berkata kepada ayahnya, “Aku Esau, anak sulungmu; Aku telah melakukan seperti yang Engkau katakan kepadaku. Bangunlah, tolong, duduk dan makanlah masakanku, agar Engkau memberkatiku.” Ishak berkata kepada putranya, “Bagaimana kamu bisa memilikinya begitu cepat, anakku?” Dan dia berkata, “Karena Tuhan, Allahmu, menyebabkan hal itu terjadi padaku.” Kemudian Ishak berkata kepada Yakub, “Tolong mendekatlah, agar aku dapat merasakanmu, anakku, apakah kamu benar-benar anakku Esau atau bukan.” …
Bilangan 27:12-14 Kemudian Tuhan berkata kepada Musa, “Naiklah ke gunung Abarim ini, dan lihatlah negeri yang telah Kuberikan kepada anak-anak Israel. Ketika kamu telah melihatnya, kamu juga akan dikumpulkan kepada orang-orangmu, seperti Harun, saudaramu; karena di padang gurun Zin, selama perselisihan jemaat, kamu memberontak terhadap perintah-Ku untuk memperlakukan Aku sebagai kudus di depan mata mereka di depan air.” (Ini adalah perairan Meriba Kadesh di padang gurun Zin.)
2 Samuel 11:4 Daud mengirim utusan dan membawanya, dan ketika dia datang kepadanya, dia berbaring bersamanya; dan setelah dia menyucikan dirinya dari kenajisan, dia kembali ke rumahnya.
1 Raja-raja 11:9-13 Sekarang Tuhan marah kepada Salomo karena hatinya berpaling dari Tuhan, Allah Israel, yang telah menampakkan diri kepadanya dua kali, dan telah memerintahkan dia tentang hal ini, bahwa dia tidak boleh mengikuti allah lain; tetapi dia tidak mematuhi apa yang diperintahkan Tuhan. Maka Tuhan berkata kepada Salomo, “Karena kamu telah melakukan ini, dan kamu tidak berpegang pada perjanjian-Ku dan ketetapan-ketetapan-Ku, yang telah Aku perintahkan kepadamu, Aku pasti akan merobek kerajaan darimu, dan akan memberikannya kepada hambamu….
Matius 10:1-4 Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat, untuk mengusir mereka, dan untuk menyembuhkan segala macam penyakit dan segala macam kelemahan. Sekarang nama kedua belas rasul itu adalah: Yang pertama, Simon, yang disebut Petrus, dan Andreas saudaranya; dan Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes saudaranya; Filipus dan Bartolomeus; Thomas dan Matius pemungut cukai; Yakobus anak Alfeus, dan Tadaeus;….
Markus 3:14-19 Dan Dia menunjuk dua belas, sehingga mereka akan bersama-Nya dan bahwa Dia dapat mengirim mereka keluar untuk berkhotbah, dan memiliki wewenang untuk mengusir setan. …
Lukas 6:12-16 Pada saat inilah Dia pergi ke gunung untuk berdoa, dan Dia menghabiskan sepanjang malam dalam doa kepada Tuhan. Dan ketika hari datang, Dia memanggil murid-murid-Nya dan memilih dua belas dari mereka, yang juga disebut-Nya sebagai rasul: Simon, yang juga Dia beri nama Petrus, dan Andreas saudaranya; dan Yakobus dan Yohanes; dan Philip dan Bartholomew;…
Kisah Para Rasul 9:15 Tetapi Tuhan berkata kepadanya, “Pergilah, karena dia adalah alat pilihan-Ku, untuk menyandang nama-Ku di hadapan orang-orang bukan Yahudi dan raja-raja dan anak-anak Israel;
Kisah Para Rasul 26:6 Dan sekarang saya sedang menghadapi pencobaan untuk harapan akan janji yang dibuat oleh Tuhan kepada nenek moyang kita;
2 Korintus 4:7-12 Tetapi kita memiliki harta ini dalam bejana tanah liat, sehingga keagungan kekuatan yang melebihi itu akan berasal dari Tuhan dan bukan dari diri kita sendiri; kami ditindas dalam segala hal, tetapi tidak terjepit; bingung, tapi tidak putus asa; dianiaya, tetapi tidak ditinggalkan; dirobohkan, tetapi tidak dihancurkan;…
2 Korintus 12:7 Karena keagungan wahyu yang luar biasa, untuk alasan ini, untuk mencegah aku meninggikan diri, diberikan kepadaku duri dalam daging, seorang utusan Setan untuk menyiksa aku—untuk mencegah aku meninggikan diri!
1 Timotius 1:16 Namun untuk alasan inilah aku menemukan belas kasihan, sehingga dalam diri ku sebagai yang utama, Yesus Kristus dapat menunjukkan kesabaran-Nya yang sempurna sebagai contoh bagi mereka yang akan percaya kepada-Nya untuk hidup yang kekal.
Roma 1:9 Karena Allah, yang aku layani dalam rohku dalam pemberitaan Injil Anak-Nya, adalah saksiku tentang betapa tidak henti-hentinya aku menyebut kamu…,
Yakobus 1:1 Yakobus, hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus, Kepada dua belas suku yang terpencar: Salam….
Roma 1:1 Paulus, hamba Kristus Yesus, yang dipanggil sebagai rasul, dikhususkan untuk Injil Allah,
Wahyu 1:1 Wahyu Yesus Kristus, yang diberikan Allah kepada-Nya untuk ditunjukkan kepada hamba-hamba-Nya, hal-hal yang harus segera terjadi; dan Dia mengutus dan menyampaikannya melalui malaikat-Nya kepada hamba-Nya, Yohanes,
Efesus 3:7 yang darinya aku diangkat menjadi pelayan, menurut karunia kasih karunia Allah yang diberikan kepadaku sesuai dengan pekerjaan kuasa-Nya.
Kolose 1:23 jika memang kamu tetap dalam iman yang teguh dan kuat, dan tidak menjauh dari harapan akan Injil yang telah kamu dengar, yang diberitakan di semua ciptaan di bawah langit, dan di mana aku, Paulus, diangkat menjadi pelayannya.
Roma 15:31 agar aku dapat diselamatkan dari mereka yang tidak taat di Yudea, dan agar pelayananku bagi Yerusalem terbukti dapat diterima oleh orang-orang kudus;
Roma 16:1, aku memuji kamu saudari kita Phoebe, yang adalah seorang pelayan gereja yang ada di Kenkhrea;
1 Korintus 16:15 Sekarang aku mendorong kamu, saudara-saudara (kamu tahu keluarga Stephanas, bahwa mereka adalah buah pertama dari Akhaya, dan bahwa mereka telah mengabdikan diri mereka untuk pelayanan kepada orang-orang kudus),
2 Korintus 9:1 Karena tidak berguna bagiku untuk menulis kepada kamu tentang pelayanan kepada orang-orang kudus ini;
Efesus 6:21 Tetapi agar kamu juga mengetahui keadaanku, bagaimana keadaanku, Tikhikus, saudara terkasih dan pelayan setia dalam Tuhan, akan memberitahukan semuanya kepadamu.
Kolose 1:7 seperti yang kamu pelajari dari Epafras, sesama hamba kita yang terkasih, yang adalah hamba Kristus yang setia atas nama kita,
2 Korintus 3:6 yang juga menjadikan kami layak sebagai hamba dari suatu perjanjian baru, bukan dari tulisan melainkan dari Roh; karena huruf membunuh, tetapi Roh menghidupkan.
2 Korintus 4:1 Karena itu, karena kami memiliki pelayanan ini, saat kami menerima belas kasihan, kami tidak berkecil hati,
Kisah Para Rasul 6:2-4 Maka kedua belas murid itu memanggil jemaah murid-murid dan berkata, “Tidaklah baik bagi kita untuk mengabaikan firman Allah untuk menyajikan meja. Karena itu, saudara-saudara, pilihlah dari antara kamu tujuh orang yang bereputasi baik, yang penuh Roh dan hikmat, yang dapat kami tugaskan untuk mengemban tugas ini. Tetapi kami akan mengabdikan diri kami untuk doa dan pelayanan sabda.”
2 Korintus 5:18 Sekarang semuanya ini berasal dari Allah, yang telah mendamaikan kita dengan diri-Nya melalui Kristus dan yang memberikan kepada kita pelayanan pendamaian,
Kisah Para Rasul 1:25 untuk menduduki pelayanan dan kerasulan ini dari mana Yudas berpaling untuk pergi ke tempatnya sendiri.”
Galatia 2:8 (karena Dia yang berhasil bekerja untuk Petrus dalam kerasulannya kepada orang-orang yang bersunat secara efektif bekerja untuk saya juga untuk orang-orang bukan Yahudi),
Roma 15:16 untuk menjadi pelayan Kristus Yesus kepada orang-orang bukan Yahudi, melayani sebagai imam Injil Allah, sehingga persembahanku dari orang-orang bukan Yahudi dapat diterima, disucikan oleh Roh Kudus.
Kisah Para Rasul 1:21 Oleh karena itu, penting bagi orang-orang yang telah menemani kita sepanjang waktu bahwa Tuhan Yesus masuk dan keluar di antara kita—
Kisah Para Rasul 6:3 Karena itu, saudara-saudara, pilihlah dari antara kamu tujuh orang yang bereputasi baik, yang penuh Roh dan hikmat, yang dapat kami tugaskan untuk mengemban tugas ini.
1 Timotius 3:2-7 Oleh karena itu, seorang pengawas harus tidak bercela, suami dari satu istri, bersahaja, bijaksana, terhormat, ramah, mampu mengajar, tidak kecanduan anggur atau garang, tetapi lembut, suka damai, bebas dari cinta uang. Dia harus menjadi orang yang mengatur rumah tangganya sendiri dengan baik, menjaga anak-anaknya di bawah kendali dengan segala martabat…
Titus 1:7-9 Karena penilik harus tidak bercela sebagai penatalayan Tuhan, tidak egois, tidak cepat marah, tidak kecanduan anggur, tidak garang, tidak suka keuntungan kotor, tetapi ramah, mencintai apa yang baik, bijaksana, adil, saleh, mandiri. -mengendalikan, memegang teguh kata setia yang sesuai dengan ajaran, sehingga ia akan mampu menasihati dalam ajaran yang sehat dan menyangkal mereka yang bertentangan.
1 Timotius 3:8-13 Diaken juga harus orang yang bermartabat, tidak berlidah ganda, atau kecanduan banyak anggur atau menyukai keuntungan kotor, tetapi memegang misteri iman dengan hati nurani yang bersih. Orang-orang ini juga harus diuji terlebih dahulu; kemudian biarkan mereka melayani sebagai diaken jika mereka tidak tercela….
1 Timotius 6:11 Tetapi larilah dari hal-hal ini, hai abdi Allah, dan kejarlah kebenaran, kesalehan, iman, kasih, ketekunan, dan kelembutan.
Bisnis sebagai Misi dan untuk Ministri
Pengusaha bisnis-sebagai-misi terkait dengan tetapi berbeda dari misionaris “pembuat tenda”. … Dalam bisnis sebagai misi, misi dijalankan di dalam dan melalui bisnis, melalui aktivitasnya, melalui produk dan layanan, dan melalui hubungan yang diciptakan dan dipelihara dalam membangun dan menjalankan bisnis.
Bisnis sebagai misi berbicara secara strategis dan profetis ke dalam hati para pengusaha, pemimpin bisnis, pemimpin gereja dan investor yang menginginkan lebih. Pemahaman bisnis sebagai misi menginspirasi tetapi juga diperlengkapi dengan lebih baik untuk menghidupi iman secara lebih penuh di persimpangan pasar dan misi.
Bisnis sebagai misi adalah tabrakan suci dari dua disiplin ilmu yang sering dianggap menunjuk ke arah yang berlawanan. Tetapi ketika bisnis dan misi disatukan, mereka membentuk strategi yang meledak dengan dampak yang dapat menembus semua bidang bisnis mulai dari rantai pasokan hingga layanan pelanggan dan segala sesuatu di antaranya.
Kolose 3:23 — “Jangan hanya melakukan hal minimum yang akan membuat Anda bertahan. Lakukan yang terbaik. Bekerja dari hati untuk Guru sejati Anda, untuk Tuhan, yakin bahwa Anda akan dibayar penuh ketika Anda menerima ke warisan Anda. Seperti rasul Paulus, salah satu cara paling berdampak untuk memaksimalkan dampak, memberikan yang terbaik, dan bekerja dari hati dengan belas kasih, strategi, dan keberlanjutan adalah melalui peluang yang diciptakan di dalam dan oleh pasar.
Pada tahun 2050, dikatakan bahwa lebih dari 66% penduduk dunia akan tinggal di kota urban. Sayangnya, karena semakin banyak orang dari daerah terbelakang pindah ke kota, tingkat pengangguran tumbuh lebih tinggi. Di Mumbai, India, kemiskinan merajalela di jalanan. Para ayah akan mengucapkan selamat tinggal kepada keluarga mereka selama berbulan-bulan dengan harapan mendapatkan pekerjaan di kota. Namun, ketika mereka tiba, mereka akan menemukan bahwa sebagian besar majikan tidak akan mempekerjakan Anda kecuali Anda memiliki pendidikan. Sayangnya, kebanyakan orang dari desa-desa pedesaan tidak dapat membaca atau menulis karena mereka tidak pernah diajari bagaimana caranya atau mereka harus meninggalkan sekolah di kelas tiga untuk bekerja bagi keluarga mereka. Bahkan jika mereka dipekerjakan, mereka tidak akan dibayar dengan baik karena mereka lahir dari kelas bawah.
Tidak ingin mempermalukan keluarga mereka, orang-orang ini kemudian terpaksa mengemis di jalanan tanpa jalan pulang – setelah menghabiskan semua uang yang mereka miliki untuk pergi ke kota. Apa yang dulunya berharap pagi yang indah itu sekarang perlahan-lahan mengerut dan mati, meninggalkan pria itu tumpukan gelisah di sudut dengan tatapan seperti hantu di matanya. Sesuatu terjadi di masyarakat, dan semua ciptaan mengeluh pada spiral kemiskinan yang menyebabkan malapetaka pada ibu tunggal yang menjual tubuhnya untuk menghidupi keluarga kecilnya sementara ketiga anaknya yang masih kecil terbaring menggigil di sudut. Bisakah kehancuran ini dipulihkan? Hati misionaris menangisi ketidakadilan di dunia sampai Tuhan meletakkan beban hati-Nya ke tangan misionaris yang terbuka dengan memberinya visi untuk membawa harapan di tengah-tengah dunia yang dilanda kemiskinan melalui kewirausahaan transformasional.
Bisiness Kerajaan yang juga dikenal bisnis sebagai misi adalah usaha bisnis mencari keuntungan yang dirancang untuk memfasilitasi transformasi Tuhan atas manusia, budaya, dan bangsa. Bisnis sebagai misi adalah integrasi bisnis dan misi yang disengaja. Bisnis dan misi bukanlah dua pemanggilan terpisah yang hanya berdampingan satu sama lain; sebaliknya, itu adalah gaya hidup yang bekerja sebagai satu kesatuan untuk membawa perubahan sosial, ekonomi, lingkungan, dan spiritual secara harmonis ke wilayah tergelap dan tersulit di bumi sambil membawa Gereja ke tempat yang belum ada gerejanya.
Bisnis sebagai misi bercirikan:
- Bisnis yang menguntungkan dan berkelanjutan;
- Kesengajaan tentang tujuan Kerajaan Allah dan dampaknya bagi manusia dan bangsa;
- Berfokus pada transformasi holistik dan berbagai hasil akhir ekonomi, sosial, lingkungan dan spiritual;
- Pekerjaan lokal dan penciptaan kekayaan;
- Kemajuan gereja lokal;
- Prihatin tentang orang-orang termiskin dan paling tidak terinjili di dunia.
- Melalui bisnis kita dapat dengan sengaja mengatasi kemiskinan, meningkatkan kualitas hidup, membawa perubahan sosial yang positif dan membawa pesan kehidupan abadi.
“Karena yang membutuhkan tidak akan selalu dilupakan, dan harapan orang miskin tidak akan hilang selamanya.” – Mazmur 9:18
Ketidakadilan sosial akan terus menggerogoti tanah dan menutupi bumi – menyebabkan seluruh bangsa semakin terperosok ke dalam keadaan tertindas. Bagi mereka dari kelas bawah, kasta, atau status sosial ekonomi rendah/bawah, lebih sedikit kesempatan yang diberikan untuk mendapatkan pekerjaan yang layak di kota. Sekali lagi, ekonomi bergeser dan penciptaan berputar-putar saat anak-anak dipaksa menjadi budak, dan semua rasa martabat manusia hilang dalam kekacauan massal masyarakat saat ia bersaing menuju kesuksesan – hanya untuk menemukan dirinya compang-camping di antara daerah kumuh. Keadaan itu dibuat oleh sistem duniawi, oleh manusia baik disengaja atau tidak.
Pelayanan bukan hanya sebuah panggilan; itu adalah gaya hidup. Sebagai seorang pengusaha Kristen, Anda memiliki kesempatan luar biasa untuk memungkinkan orang percaya dan orang tidak percaya setempat untuk mengangkat diri mereka sendiri dan keluarga mereka keluar dari lingkaran kemiskinan dengan menyediakan pekerjaan yang layak dan bergaji baik. Anda tidak hanya memulihkan harapan dalam ekonomi yang menurun, tetapi dengan membangun bisnis dalam budaya kehormatan-malu, Anda mengomunikasikan martabat, tujuan, dan makna kepada penduduk setempat di komunitas Anda.
Kita semua memiliki gambaran tentang misionaris tradisional dalam pikiran kita: Tinggal di jantung Negara miskin misalnya Afrika, Asia atau Kepulauan Pasifik, bertelanjang kaki, jalan tanah merah, hutan, air terjun, makanan baru, warna; belajar bahasa suku asli, membagikan Injil di desa-desa pedesaan, melakukan perjalanan panjang melintasi hutan, menerjemahkan bible ke dalam bahasa ibu, membangun gereja, menceritakan kisah-kisah Alkitab yang beranimasi melalui drama, menari di tengah hujan dengan anak-anak, bermain drum di jarak dari suku terdekat, nyanyian dari dukun, pertemuan doa delapan jam, dan ibadah gratis tanpa hambatan di gubuk kecil dari jerami.
Kedengarannya luar biasa, itu bukanlah kenyataan penuh tentang bagaimana rasanya hidup sebagai misionaris di negara seberang. Di zaman kita, banyak negara telah melarang penduduk setempat untuk membeli atau menjual bible dan membatasi orang percaya untuk bertemu satu sama lain. Ada lebih banyak penganiayaan terhadap Gereja daripada yang pernah ada dalam sejarah. Para misionaris yang merasa terpanggil untuk pergi ke negara-negara tertutup diusir atau ditolak masuk karena pemerintah tidak melihat nilai apa pun dalam pekerjaan mereka. Tidak hanya misionaris yang menempatkan identitas mereka dalam apa yang mereka lakukan– “Saya seorang misionaris,” tetapi mereka telah menjual hampir semua yang mereka miliki untuk mematuhi panggilan Tuhan dalam hidup mereka. Karena ini – dan banyak alasan lainnya – misi luar negeri menuju ke arah yang sangat berbeda.
Tidak perlu pergi ke daerah Himalaya yang belum dijelajahi, ladang misi bergerak ke kota-kota besar yang urban. Visi tentang apa artinya menjadi misionaris tradisional sedang berubah, dan sekarang kita memiliki gambaran seorang pengusaha atau wanita. Begitu sering kita dapat memisahkan “pekerjaan” dari Tuhan, padahal kenyataannya, Tuhan menciptakan pekerjaan (lihat Kejadian 1). Menjadi misionaris bukanlah hal yang mudah, dan bisnis Kerajaan juga tidak mudah. Hari ini, Tuhan memanggil para pengusaha dan wanita Kristen dengan pola pikir Kerajaan dan nilai-nilai kekal untuk melangkah ke dalam lingkungan lintas budaya dan menjadi misionaris baru. Bisnis kerajaan bukan lagi tentang apa yang Anda lakukan, tetapi bagaimana Anda menggunakan alat yang telah Tuhan berikan ke tangan Anda yang rela untuk membantu orang lain menjalani kehidupan yang penuh tujuan. Saat Anda secara aktif melibatkan yang belum terjangkau dan membangun modal spiritual untuk memajukan Kerajaan Allah melalui pekerjaan Anda, ciptaan berkembang dan masyarakat berfungsi seperti yang seharusnya.
Misionaris pertama, Paulus, adalah seorang pembuat tenda. Kita membaca dalam Kisah Para Rasul 18:1-3 bahwa Paulus tinggal di Korintus dengan pasangan Kristen karena mereka juga pembuat tenda yang menjadikan perdagangan pelayanan hidupnya. Karena pekerjaannya, Paulus dapat melakukan perjalanan dan menghidupi dirinya sendiri dalam perjalanannya sambil berkhotbah setiap minggu di rumah-rumah ibadat. Banyak misionaris telah mencoba menggunakan metode “membuat tenda” atau bisnis sebagai sarana untuk mendapatkan akses ke negara-negara terlarang untuk membagikan Injil. Namun, ini tidak selalu berhasil, dan orang-orang jauh lebih sulit dijangkau daripada jika Anda membangun hubungan yang kuat dengan mereka dengan bekerja bersama setiap hari. Sebagai seorang misionaris, akan sangat sulit bagi Anda untuk terhubung pada tingkat yang lebih dalam daripada “Hai, apa kabar?” karena hampir di mana saja di dunia, orang menghabiskan sebagian besar waktu baik di tempat kerja atau di lalu lintas. Apalagi di Negara dengan semangat agama non-Kristen begitu kuat, usaha dan aktivitas apapun yang Anda lakukan akan dcurigai dan dicap sebagai Kristenisasi dan menjadikan Anda musuh yang harus dimusnahkan.
Bisnis dimaksudkan untuk berfungsi sebagai platform untuk berdiri – bukan kedok untuk bersembunyi – untuk kemuliaan Tuhan dengan menjadi penatalayan yang baik dari keterampilan dan pengetahuan yang Dia berikan kepada Anda untuk mengubah kehidupan di antara berbagai wilayah di dunia. Dengan memulai bisnis di tempat Anda tinggal atau di luar negeri, Anda tidak hanya menciptakan lapangan kerja dan mengubah perekonomian, tetapi Anda juga membangun modal spiritual dengan menghadirkan integritas, keunggulan, kualitas, dan harapan bagi karyawan, pelanggan, dan pemasok. Bisnis kerajaan juga menghadirkan kesempatan luar biasa bagi komunitas lokal untuk menumbuhkan kepercayaan mereka kepada Anda, sementara Anda kemudian dapat mencerminkan Yesus melalui pekerjaan Anda dan menghidupi Injil di lingkungan yang akrab yang dapat menghubungkan penduduk lokal dan turis dengan kasih Tuhan .
“Salah satu langkah besar Tuhan berikutnya adalah melalui orang-orang percaya di tempat kerja.” – Billy Graham
Misi kita wujudkan di tempat kita hidup, belajar, bekerja, bermain dan berinteraksi dengan sesama baik dengan tatap muka fisik maupun melalui media telekomunikasi yang tersedia. Hambatan terbesar yang dihadapi orang Kristen adalah mental block yang sudah diciptakan oleh gereja selama ribuan tahun melalui rasa takut karena berbagai hal. Kesempatan terbesar yang kita miliki sekarang adalah terbukanya jalur melalui berbagai karya manusia yang kreatif inovatif mampu menembus jantung benteng pertahanan menolak Injil yang paling canggih sekalipun, salah satunya melalui bisnis. Semua media sosial yang lahir dari jantung dan pelayanan bisnis, memungkinkan setiap manusia di setiap sudut bumi dapat dijangkau dengan cepat, mudah, dan murah.
Bisnis sebagai misi saat ini berkembang pesat di seluruh dunia. Gereja-gereja sedang didirikan dan menjadi mandiri karena orang-orang di masyarakat sekarang memiliki pekerjaan yang disediakan melalui bisnis Kerajaan dan dapat memberikan persembahan dan persepuluhan sehingga gereja secara berangsur tidak lagi harus bergantung pada dana dari luar gereja. Orang-orang yang tidak percaya dan orang Kristen bekerja bersama dalam lingkungan yang sama, dan orang-orang mulai mengenal satu-satunya Tuhan yang benar. Karena bisnis Kerajaan, wanita dan anak-anak di Distrik Lampu Merah di seluruh dunia dibebaskan dari perdagangan seks karena mereka dilengkapi dengan keterampilan menjahit, memasak, dan membuat perhiasan. Sekarang, mereka mampu membayar sewa dengan keuntungan yang mereka peroleh dari pekerjaan yang terhormat dan layak.
Laki-laki tidak harus meninggalkan keluarga atau mengemis di jalanan karena mereka mengenyam pendidikan dan belajar teknik komputer. Penciptaan menatap dan berharap sementara masyarakat terkejut ketika rumah bordil dikosongkan dan satu anak berkurang di jalanan karena orang tuanya memiliki pekerjaan bergaji tinggi. Itu membuat Anda bertanya-tanya apakah bisnis sebagai misi benar-benar dapat menjadi pintu terbuka bagi Tuhan untuk membawa transformasi ekonomi dan spiritual ke seluruh bangsa. Hari ini, pengusaha Kristen diberikan akses ke negara-negara tertutup karena pekerjaan lokal yang mereka berikan dan nilai yang mereka bawa ke perekonomian di wilayah itu. Di banyak tempat, pemerintah mengakui bahwa pengusaha dan wanita Kristen jauh lebih berhasil dalam membawa keahlian, teknologi, kualitas, dan modal yang sangat dibutuhkan dan menginginkan mereka untuk mendirikan bisnis mereka di negara mereka.
Selama dua dekade terakhir, bisnis sebagai misi telah menyebarkan visi bahwa panggilan seorang pendeta atau pastor atau misionaris tidak membuat Anda lebih berkualitas atau lebih kudus di mata Tuhan. Sebaliknya, panggilan Anda adalah untuk menumbuhkembangkan apa yang Anda kuasai dan melakukannya dengan kemampuan terbaik Anda sambil percaya bahwa Tuhan memimpin Anda untuk memenuhi tujuan-Nya bagi hidup Anda. Kekudusan Anda terletak pada kemampuan Anda memberdayakan talenta yang Tuhan sudah anugerahkan kepada Anda sehingga Anda berkarya sesuatu yang berguna bagi umat manusia dan manfaat itu mendorong orang bertanya darimana Anda peroleh, kemudian mereka tahu jawabnya dari Tuhan. Saat itu Tuhan dimuliakan. Contoh: anak saya yang masih remaja sudah berkarya melalui bakatnya membuat cerita dan menuangkannya dalam bentuk video animasi dan mempublikasikannya di youtube (ketik “puyoo” di papan pencarian). Ribuan orang menonton dan memberikan pujian. Di saat tertentu anak saya tanpa sadar memuji dan meninggikan nama Tuhan karena bakatnya. Bahkan saya sendiri sebagai ayahnya menjadi terkagum-kagum, bagaimana seorang anak saya yang menurut saya masih kecil tapi mampu menghasilkan karya yang di luar dugaan saya. Ini mendorong saya bersyukur kepada Tuhan karena mempercayai saya menjadi orang tua yang diberkati. Ini sikap dan tindakan “memuliakan Tuhan dan dikuduskan oleh Roh”.
Di WEABCID bekerja sama dengan LEMSAKTI (www.lemsakti.net) dan gereja-gereja Injili, siapapun memiliki kesempatan untuk mempelajari bagaimana dan mengapa pengusaha Kristen memainkan peran penting dalam pemenuhan Amanat Agung. Kami menawarkan peluang dalam Kewirausahaan Transformasional dalam Misi dan Ministri Tumbuh Kembang Gereja. Para peminat akan mendapatkan dasar yang kuat dalam Alkitab sambil juga mengambil pembelajaran tentang bisnis transformasional dan bagaimana hal itu dapat digunakan secara efektif di ladang misi. Mereka juga akan dapat memulai bisnis mereka sendiri di tempat tinggal mereka atau tempat yang dipilih kemudian selama dua hingga tiga tahun pertama untuk mempelajari kesalahan, kegagalan, dan kesuksesan seorang wirausahawan saat tinggal di lingkungan yang aman di mana tidak apa-apa untuk gagal. Baik itu memanggang ayam atau membuat meja dari kayu bekas hingga membangun perumahan, lebih baik belajar sekarang sebelum turun ke lapangan dan tidak tahu harus berbuat apa.
Saat mengikuti Magang WEABCID, peserta akan terlibat dengan bisnis lokal dan mungkin memulai bisnis mereka sendiri sambil belajar bahasa dan membangun hubungan dengan penduduk asli. Namun, tidak semua orang dipanggil untuk berbisnis di kota besar dunia. Tuhan mungkin memanggil Anda ke daerah-daerah yang jauh di pedalaman Papua atau Kalimantan atau keluar negeri melayani orang-orang yang tidak beradab di Rumania. Para misionaris masih dibutuhkan sebagai dokter di India, guru di Thailand, penerjemah bible di Papua Nugini, dan yang mencurahkan hati dan jiwa mereka untuk mencintai anak yatim di Uganda. Bahkan hanya untuk asisten rumah tangga di Negara-negara Eropa dan Amerika.
Di sisi lain, Dia mungkin telah memberi Anda mimpi untuk menggabungkan kecintaan Anda pada kopi dan orang-orang dengan memulai kedai kopi di Kota-Kota Besar di Indonesia untuk persahabatan yang dibangun di lingkungan yang menyenangkan. Atau, Anda mungkin memiliki keterampilan seorang arsitek yang dapat Anda gunakan untuk membangun rumah di Jakarta atau Tokyo. Bisnis sebagai misi adalah mengambil dan mengembangkan keterampilan apa yang telah Tuhan tempatkan di tangan Anda dan menggunakannya untuk kemuliaan-Nya untuk membuat perbedaan dalam kehidupan orang-orang. Jangan khawatir tentang panggilan orang lain – sebaliknya, ikuti kepemimpinan Tuhan dalam hidup Anda dan biarkan Dia menggunakan Anda untuk mengubah hubungan di mana Anda berada. Tentukan panggilan hidup Anda, sweet spot Anda. Bila Anda tertarik mari isi Formulir kontak dan sampaikan niat panggilan hidup Anda.
Kami menghindari dan menolak orang yang mencari dana dan mengharapkan belas kasihan. Kami mencari dan bekerja sama dengan orang-orang yang ingin bekerja keras berjuang untuk dirinya sendiri sesuai panggilan surgawi dalam hidupnya. Semua butuh waktu dan proses, mungkin seumur hidup. Jangan hubungi kami bila Anda mengharapkan hasil instan, cepat sukses itu tidak ada.
Misi Anda adalah Misi Tuhan: menjadikan segala bangsa murid Tuhan, datanglah kerajaanMu, jadilah kehendakMu di bumi seperti di surga. Ministri Anda adalah mewujudkan Misi Anda, sesuai dengan talenta yang sudah dianugerahkan Tuhan kepada Anda.